avatar

Fandy Aditya

Berpendirian Teguh

Berpendirian teguh berarti tetap setia terhadap kepercayaan dan opini terhadap suatu hal walaupun sedang dalam kondisi dan enviroment yang menentang kepercayaan dan opini tersebut. Bahkan terkadang tetap teguh padahal sudah jelas bahwa kepercayaan atau opini kita itu salah. Berpendirian teguh identik dengan seseorang yang kuat, yang memiliki kepercayaan yang telah menjadi identitas, yang membuat masyarakat mengenalnya karena dia percaya atas suatu hal. Identitas itu. Orang yang berpendirian teguh itu memang atraktif.

Skill berpolitik

Skill berpolitik. Di indonesia penamaan ini meruju ke kemampuan untuk mencari teman atau skill mencari koneksi. Tapi rasanya bukan itu maksudnya “politik”. Tapi kita akan tetap go with that. Skill berpolitik itu penting apabila kita ingin menggapai tangga jabatan atau tangga karir dengan cepat. Bahkan actual skill, hard skill lebih tidak menjanjikan percepatan tangga jabatan daripada skill berpolitik. Itu fakta di dunia ini memang, orang yang jago berpolitik lebih mendapatkan jabatan dan otoritas yang tinggi daripada orang yang memiliki hard skill.

Lost in Trivia

Kita sering disibukan oleh sesuatu yang terkadang tidak mendeliver kesebuah tujuan, tidak mencapai goals kita. Waktu malah habis mengerjakan hal-hal kecil yang kita kira kita itu bermanfaat yang sebenarnya adalah tidak. Lost in trivia. Ketika kita berada di kondisi seperti itu. Kerjaan gak ada habis-habisnya, tidak pernah leha-leha tapi goals selalu tidak pernah tercapai. Yang salah adalah apa yang kita kerjakan. Bukan etos kerja kita. Kita mengerjakan sesuatu yang memberikan impact kecil-kecil, tapi lupa akan hal yang impactnya besar.

Shortsighted move

Aksi atau pemikiran jangka pendek. Bilangnya lah begitu. Memang banyak aksi atau pemikiran jangka pendek yang, tidak menserve kita di masa depan, untuk berkepanjangan. Hanya memberikan kita nikmat dimasa kini, dan memberikan keterpurukan di masa depan. Banyak sekali, aku juga sering melakukannya. Kita sadari ini adalah flaw kita sebagai manusia. Manusia yang dulu memang di design untuk bereaksi langsung, karena harus survive untuk dari ancaman hewan buas, diberikan ini. Tapi ini sering kali tidak men-serve kita di dunia sekarang, karena dunia sekarang sudah jauh lebih kompleks daripada jaman purba.

Skin in the game

Skin in the game atau bahasa indonesianya terjun ke lapangan. Terkadang sesuatu memang kita harus terjun ke lapangan supaya kita bisa tau dan bisa belajar. Belajar dari text book, belajar dari text tanpa terjun kelapangan itu, sering kali tidak se-optimal untuk terjun ke lapangan. Tidak efisien, tapi works. Aku baru aja dapet tugas yang besok mesti dikelarin. Tugas yang bisa dibilang not related to programming, tapi bangun apps, itu perlu. Yang biasanya di settingin orang sekarang harus aku yang setting.

Too Lazy To Write

Tahun 2023 menulis sudah tidak serajin dulu. Udah banyak banget bolong. Udah dari desember lah bolong-bolong. Aku jadi males sekali menulis. Tapi aku tetap tidak males olahraga. Aku masih olahraga 5x seminggu. Tapi kenapa menulis ini tidak bisa ku konsistenkan ya? Yang membedakan habit olahraga dan menulis ini, ketika tidak olahraga ada efek fisikal yang dirasakan. Serasa loyo kaku. Tapi ketika tidak menulis, tidak ada efek fisikal apa-apa. Mungkin itu juga jadi salah satunya.

Beliefs that you chose for yourself?

Kepercayaan ide dan tindakan apa yang kamu pilih sendiri secara sadar? Terkadang ketika kita mendengar ini kita akan langsung untuk mengira kepercaayan ini harus yang berbeda, harus yang edgy, enggak. Mau sama, mau beda, mau edgy, asal kita yang milih sendiri, itu termasuk. Disisi lain kita juga merasa kita sudah memilih kepercayaan ini tau turnout setelah ditelusuri lebih dalam, itu tidak, itu di dikte oleh dunia. Dictate by the world

Dictate by the world

Ketika manusia baru lahir, manusia ibarat canvas kosong. Setiap observasi, setiap larangan setiap pujian akan mengisi canvas itu dengan berbagai garis dan warna. Ketika manusia sudah besar, akan ada banyak pemikiran yang dia pikir berasal dari diri sendiri, tapi sebenarnya pikiran itu adalah pikiran yang sudah didikte oleh dunia, even sebelum dia bisa mengingat. Tidak bisa dipungkiri kita memang terlahir dan kita didikte oleh dunia. Dunia yang sebenarnya mungkin memang ada maksud untuk mendikte kita itu tapi juga gak jarang dunia yang mendikte kita juga sebenarnya di dikte oleh dunia lain yang even dia gak sadar sudah terdikte.

Insight from 1 Month of Unopened Inbox

Ada 50 inbox yang belum kubaca. Sebagai orang yang believe di 0 inbox, ini not proud moment. Inboxku sudah jadi 0 kembali ketika tulisan ini dibuat. Inbox mostly banyaknya karena notifikasi apps yang ku pakai kerja atau sehari-hari. Sama receipt-receipt dari transfer-transfer. Dan juga newsletter. Ada mungkin sekitar 20 newsletter yang tidak aku buka selama sebulan. Banyak newsletter yang ku subscribe, tapi mostly topicnya berada disekitaran bisnis, blogging, crypto dan self development.

Productivity Trap

Sebagai orang yang suka rapi-rapiin notes, catat semua, dokumentasikan semua bikin rapi. Yang dulu bikin rapi di buku, sekarang bikin rapi di notes taking apps. Ada fenomena dimana bikin notes, todo list, timeline dll lebih mengasyikan dari pada melakukan action atau membaca notes yang sudah di rencanakan. Alias lebih suka planning dari pada aksi. Productive orang-orang bilangnya. Tapi sebenarnya ini jebakan. Ketika kita bikin plan sesuatu secara detail dan rapi. Tapi ada fenomena, planing yang kita lakukan tidak pernah kita lakukan.

The Language of the world

Seorang bocah pengembala domba yang sedang berpetualang untuk mencari harta karum di piramid mesir. Sedang bermukim di sebuah oasis di gurun yang seketika ketika sedang memandangi gundukan pasir, ia melihat, sekilas bayangan akan adanya para 2000 tentara perang yang akan menyerbu oasis esok. Ketua oasis percaya. Dan akhirnya beneran tentara perang beneran datang untuk menjajah oasis. Kena perangkap, ketua tentara di eksekusi, semua warga oasis selamat. Semua berkat bayangan dari si bocah.

Rumah lagi rumah lagi

Hari ini aku keliling keliling cari rumah. Udah ada target buat di visit, berlandaskan informasi via instagram dan tiktok dan akhirnya kita sisirin. Masih di kota, dan harganya bersahabat lah. Setelah didatengin, ada beberapa kandidat lokasi yang sudah perhitungkan dan bandingkan dan akhirnya sudah punya listnya. Darisana aku sadar. Tahun ini, lebih tepatnya jaman sekarang, kepemilikan property itu sangat-sangat tidak berbanding lurus. Maksudnya, kita yang as punya pekerjaan tetap yang stable dan lumayan, tetap saja rumah yang bisa kita miliki itu tidak akan sama dengan rumah yang bisa dimiliki oleh bapak kita dulu.

Info KPR

Rule yang pertama dari KPR adalah, perbanyak DP. Dengan banyak DP, hutang juga semakin kecil, bunga yang mesti dibayarkan juga semakin kecil. Karena biasanya, apabila KPR rumah 1 Milyar, DP terendah dengan cicilan 25 tahun, total kita bayar bisa sampai 1 M 700 juta. Bayangkan, harusnya 700 juta bisa dibayarkan untuk bikin rumah anak kita. Bank dari sana nyari untungnya. Makanya hindari riba hahaha. Tapi KPR sebenarnya juga bisa dicicil cicilannya, jadi let say kita ada hutang 700 juta.

Innovation kills culture?

Kemarin tanggal 8 Januari 2023, kakek di kampung di upacara kremasi. Berbeda dengan waktu tahun 2022 tanteku di kampung ibu ngaben, banyak proses-proses yang, langsung jadi, kita tidak perlu ngapa-ngapain karena kita ibaratnya make vendorlah. Acaranya lumayan lengkap, dari proses persembahyangan hingga kremasi dan ke laut, komplit. Testimoni dari bapakku dan bapak-bapak lainnya, mereka lumayan positif. Yang seperti ini menurutku juga adalah inovasi karena inovasi kita memang tidak melulu berbicara tentang teknolgi, digital AI dll.

Memanfaatkan Teman (Good way)

Minggu lalu temanku dari Jakarta pulang, karena besok balik lagi ke jakarta, akhirnya menjadwalkanlah hari ini kumpul supaya dapet aja ketemu. Hal yang menarik dari ketemuan teman rantau adalah update cerita. Dan sometimes gak jarang banyak dari cerita itu terdapat terpelik sedikit insight dan wisdom yang bisa dilebarkan yang bisa membantu aku untuk menentukan dan melakukan sesuatu. Itu memang enaknya punya teman yang ilmu disiplinnya beda-beda. Dari kumpul hari ini aku dapat insight tentang beli rumah x bangun rumah.