Fandy Aditya
Setiap orang melihat dunia ini berbeda-beda. Bisa dibilang tidak pernah sama. Exact sama. Orang-orang akan memiliki kemiripan pandangan apabila mereka memiliki kepercayaan, hidup berdampingan, besar bersamaan. Tidak ada yang seperti itu selain saudara kandung atau teman dekat. Jadi bisa kita simpulkan sederhana, semua akan memiliki realita dengan versi yang berbeda-beda.
Personal version of reality ujungnya akan membentuk attitude kita. Kecenderungan untuk bertindak dan berpikir. Itu attitude. Apabila realita yang kita lihat itu positif, kita akan memiliki attitude positif, apabila negatif, sama halnya juga attitude kita.
Di tiktokku sekarang penuh dengan fyp tentang best manga panel yang inspirational. Vagabound, Vinland Saga, Berserk, dll. Aku seketika melihat itu, sebagai orang yang memang mengkonsumsi anime dan manga dari kecil, bisa merasakan motivasi dari sini. Aku sedikit terobsesi, dan aku jadikan wallpaper supaya selalu ingat dan memberikan sensasi untuk menjadi lebih baik.
Manga dan anime yang memang terkenal bisa membuat orang-orang merasakan extreme level of emotion, aku juga merasakanya di manga panel yang ber sangkutan, rasa motivasi kudapatkan.
Ketika kalian merasa moody, ngerasa tidak bisa fokus di kerjaan, deg-degan, sakit kepala, sakit perut kurang enak badan, senggol bacok, letih, lesu, pusing, flu. Jangan langsung beramsumsi apa-apa, kalian kenapa, situasi lah yang bikin kondisi lah yang bikin, atau mendiagnosis lain-lainnya yang kalian dapat di internet. Jangan dulu, lihat dulu ini: Tidurnya cukup gak?
Ini yang kurasakan kemarin malem. Kantor sudah mulai menerapkan jam malam dan, aku dapat bagian hari selasa subuh.
Kalau aku kilas balik dari kecil, sebenarnya aku suka membaca. Tapi memang membaca untuk entertainment. Aku suka baca komik. Dulu waktu masih ada jasa sewa komik, aku suka sewa dan dikasi ibu sewa komik itu pada saat liburan semesteran saja. Dirumah juga langganan majalah bobo, ya majalah anak-anak lah. Jadi dari kecil aku sudah membaca, walaupun tujuan dan bentuknya itu berbeda.
Ketika remaja, aku masih gak suka membaca untuk belajar. Buku-buku pelajaran yang tebel-tebel itu aku tidak pernah enjoy untuk membaca.
Berpendirian teguh berarti tetap setia terhadap kepercayaan dan opini terhadap suatu hal walaupun sedang dalam kondisi dan enviroment yang menentang kepercayaan dan opini tersebut. Bahkan terkadang tetap teguh padahal sudah jelas bahwa kepercayaan atau opini kita itu salah.
Berpendirian teguh identik dengan seseorang yang kuat, yang memiliki kepercayaan yang telah menjadi identitas, yang membuat masyarakat mengenalnya karena dia percaya atas suatu hal. Identitas itu.
Orang yang berpendirian teguh itu memang atraktif.
Skill berpolitik. Di indonesia penamaan ini meruju ke kemampuan untuk mencari teman atau skill mencari koneksi. Tapi rasanya bukan itu maksudnya “politik”. Tapi kita akan tetap go with that.
Skill berpolitik itu penting apabila kita ingin menggapai tangga jabatan atau tangga karir dengan cepat. Bahkan actual skill, hard skill lebih tidak menjanjikan percepatan tangga jabatan daripada skill berpolitik.
Itu fakta di dunia ini memang, orang yang jago berpolitik lebih mendapatkan jabatan dan otoritas yang tinggi daripada orang yang memiliki hard skill.
Kita sering disibukan oleh sesuatu yang terkadang tidak mendeliver kesebuah tujuan, tidak mencapai goals kita. Waktu malah habis mengerjakan hal-hal kecil yang kita kira kita itu bermanfaat yang sebenarnya adalah tidak. Lost in trivia.
Ketika kita berada di kondisi seperti itu. Kerjaan gak ada habis-habisnya, tidak pernah leha-leha tapi goals selalu tidak pernah tercapai. Yang salah adalah apa yang kita kerjakan. Bukan etos kerja kita.
Kita mengerjakan sesuatu yang memberikan impact kecil-kecil, tapi lupa akan hal yang impactnya besar.
Aksi atau pemikiran jangka pendek. Bilangnya lah begitu. Memang banyak aksi atau pemikiran jangka pendek yang, tidak menserve kita di masa depan, untuk berkepanjangan. Hanya memberikan kita nikmat dimasa kini, dan memberikan keterpurukan di masa depan. Banyak sekali, aku juga sering melakukannya.
Kita sadari ini adalah flaw kita sebagai manusia. Manusia yang dulu memang di design untuk bereaksi langsung, karena harus survive untuk dari ancaman hewan buas, diberikan ini. Tapi ini sering kali tidak men-serve kita di dunia sekarang, karena dunia sekarang sudah jauh lebih kompleks daripada jaman purba.
Skin in the game atau bahasa indonesianya terjun ke lapangan.
Terkadang sesuatu memang kita harus terjun ke lapangan supaya kita bisa tau dan bisa belajar. Belajar dari text book, belajar dari text tanpa terjun kelapangan itu, sering kali tidak se-optimal untuk terjun ke lapangan. Tidak efisien, tapi works.
Aku baru aja dapet tugas yang besok mesti dikelarin. Tugas yang bisa dibilang not related to programming, tapi bangun apps, itu perlu. Yang biasanya di settingin orang sekarang harus aku yang setting.
Tahun 2023 menulis sudah tidak serajin dulu. Udah banyak banget bolong. Udah dari desember lah bolong-bolong. Aku jadi males sekali menulis. Tapi aku tetap tidak males olahraga. Aku masih olahraga 5x seminggu. Tapi kenapa menulis ini tidak bisa ku konsistenkan ya?
Yang membedakan habit olahraga dan menulis ini, ketika tidak olahraga ada efek fisikal yang dirasakan. Serasa loyo kaku. Tapi ketika tidak menulis, tidak ada efek fisikal apa-apa. Mungkin itu juga jadi salah satunya.
Kepercayaan ide dan tindakan apa yang kamu pilih sendiri secara sadar?
Terkadang ketika kita mendengar ini kita akan langsung untuk mengira kepercaayan ini harus yang berbeda, harus yang edgy, enggak. Mau sama, mau beda, mau edgy, asal kita yang milih sendiri, itu termasuk.
Disisi lain kita juga merasa kita sudah memilih kepercayaan ini tau turnout setelah ditelusuri lebih dalam, itu tidak, itu di dikte oleh dunia.
Dictate by the world
Ketika manusia baru lahir, manusia ibarat canvas kosong. Setiap observasi, setiap larangan setiap pujian akan mengisi canvas itu dengan berbagai garis dan warna. Ketika manusia sudah besar, akan ada banyak pemikiran yang dia pikir berasal dari diri sendiri, tapi sebenarnya pikiran itu adalah pikiran yang sudah didikte oleh dunia, even sebelum dia bisa mengingat.
Tidak bisa dipungkiri kita memang terlahir dan kita didikte oleh dunia. Dunia yang sebenarnya mungkin memang ada maksud untuk mendikte kita itu tapi juga gak jarang dunia yang mendikte kita juga sebenarnya di dikte oleh dunia lain yang even dia gak sadar sudah terdikte.
Ada 50 inbox yang belum kubaca. Sebagai orang yang believe di 0 inbox, ini not proud moment. Inboxku sudah jadi 0 kembali ketika tulisan ini dibuat. Inbox mostly banyaknya karena notifikasi apps yang ku pakai kerja atau sehari-hari. Sama receipt-receipt dari transfer-transfer. Dan juga newsletter.
Ada mungkin sekitar 20 newsletter yang tidak aku buka selama sebulan. Banyak newsletter yang ku subscribe, tapi mostly topicnya berada disekitaran bisnis, blogging, crypto dan self development.
Sebagai orang yang suka rapi-rapiin notes, catat semua, dokumentasikan semua bikin rapi. Yang dulu bikin rapi di buku, sekarang bikin rapi di notes taking apps. Ada fenomena dimana bikin notes, todo list, timeline dll lebih mengasyikan dari pada melakukan action atau membaca notes yang sudah di rencanakan. Alias lebih suka planning dari pada aksi.
Productive orang-orang bilangnya. Tapi sebenarnya ini jebakan. Ketika kita bikin plan sesuatu secara detail dan rapi. Tapi ada fenomena, planing yang kita lakukan tidak pernah kita lakukan.
Seorang bocah pengembala domba yang sedang berpetualang untuk mencari harta karum di piramid mesir. Sedang bermukim di sebuah oasis di gurun yang seketika ketika sedang memandangi gundukan pasir, ia melihat, sekilas bayangan akan adanya para 2000 tentara perang yang akan menyerbu oasis esok. Ketua oasis percaya. Dan akhirnya beneran tentara perang beneran datang untuk menjajah oasis. Kena perangkap, ketua tentara di eksekusi, semua warga oasis selamat. Semua berkat bayangan dari si bocah.