avatar

Fandy Aditya

Database is the apps

Aku lagi ngoprek-ngoprek notion. Mau coba full capabilitynya dia hingga bisa buat jadi aplikasi yang berguna. Notion, yang awalnya adalah note taking apps, sekarang sudah dijadikan no code tools oleh orang-orang. Karena kapabilitas notion yang satu ini: Database. Database adalah aplikasi. Dimana ada tools yang potensial bisa dijadikan database, itu akan dimanfaatkan oleh banyak orang dijadikan no code tools. Database lah yang meng-enable segala macam aplikasi dan web apps kita yang keren-keren ini.

Ngoprek Malam

01.30 dari jam 23:00 aku ngoprek-ngoprek sampai sekarang. Ini mungkin bisa dibilang jam ngoprek ku terlama, setelah sekian lama. Tanpa sosmed, tanpa youtube, tanpa lagu, pure ngoprek, riset, thinking. Tentu saja ada motivasinya. Dan mungkin itu yang bisa buat window of time ini bisa ngoprek lumayan lama ini. Jadi inget waktu proyekan waktu kuliah, mungkin itu yang bikin bisa proyekan waktu kuliah di tengah jadwal yang super sibuk. Ada motivasi.

Sekolah jaman sekarang

Dua hari lalu aku mampir ke circle k deket sekolah SMA ku dulu. Sambil nunggu waktu, ada murid SMA juga lagi duduk, dan akhirnya aku ajak ngobrol. Masih kelas 10, dan sekarang bulan desember berarti sudah diujung semester 1. Aku nanya beberapa pertanyaan. Kayak gimana sekarang sekolah, sudah full offline? Siapa kepala sekolahnya? Dimana olahraga, lapangan sebelah udah jadi pasar lol? Gak ada sekolah sore lagi? SPP Berapa? Pulang sekolah jam berapa?

Why summarize service not work

Aku pernah subscribe audiobook sumarize service gitu. Yang aku ingat aku sempat buka konten untuk buku rich dad poor dad, dan rework. Aku tau dua buku ini buku bagus, tapi aku belum pernah baca. Aku dengerin, tiap pagi. Mungkin ada 10 section, masing-masing berisi 1-2 menit konten yang isinya daging-daging dari setiap bab, atau bahkan kelompok bab. Dan sekarang, aku udah gak inget apa aja summary dari 2 buku itu.

Jadwal tak teratur

Biasanya diatas jam 10 malam aku punya waktu luang sampai ngantuk. Jam 12-1an, berarti 2-3 jam ada waktu luang. Yang aku sempatkan untuk membaca buku. Atau baca-baca sesuatu di internet lah, nyobain-nyobain apps atau tools di internet, atau ngoding sesuatu ngoprek-ngoprek. Tapi seminggu kemarin, sesi jam segitu kayak pluff hilang begitu saja. Aku gak inget ngapain. Ketika ada momen gak inget gini, aku tau penyebabnya adalah: aku main sosmed. Aku yakin kemarin itu aku cuma scroll tiktok sampe 3 jam.

Linkungan > willpower

Baru baru aja kejadian ini, karena aku sok-sokan tidak mau mengatur lingkungan supaya aku bisa melakukan sesuatu yang baik dilakukan, tidak melakukan yang harusnya tidak dilakukan, dan akhirnya tidak bisa melakukannya karena hanya bergantung pada willpower yang sangat fluktuatif karena terpengaruh kondisi pikiran, badan dan mental yang berbeda dan tidak seperti biasanya. Lingkungan always win. Yang ngalahin kita tidak mau men-set environment supaya preventing tingkah laku yang tidak kita inginkan itu cuma ego kita.

Kapan harus ngobrol tatap muka

Ketika obrolan itu penting. Penting dalam artian keluaran dari obrolan itu bisa menentukan keputusan yang irreversible. Semakin penting isi obrolan, semakin wajib untuk bertemu. Karena obrolan itu tidak cuma verbal, tapi ada juga yang non verbal yang gak kalah penting daripada verbal. Raut wajah, suara, gerak gerik, itu lebih banyak daripada ucapannya saja. Makanya kalau obrolan itu penting, perhatikan juga itu. Cara untuk memperhatikan? Ya bertemu. Tapi banyak juga ketika suatu obrolan, yang dimana obrolan tersebut tidak bisa anggotanya mengutarakan secara bebas, pertemuan itu kurang baik.

Identitas

Suatu kepercayaan, pemikiran dan ideology yang kamu percaya, sudah kamu serap, sering dilakukan yang akhirnya itu adalah sesuatu yang nempel banget sama kamu. Budi terpintar biologi, Didit paling kanan, Bob si paling tau kpoperz. Itu identitas. Identitas itu bisa sesuatu yang ingin orang lain kenal ke kita juga. Memiliki identitas itu bagus. Pertama, itu akan bisa menjadi boundary yang bisa menangkis segala yang bertentangan dan mendekatkan yang sesuai. Kedua identitas itu bisa memberikan kita otoritas terhadap suatu hal, yang itu bisa menguntungkan kita di kehidupan bermasyarakat.

Kapan baiknya mukul orang

Kamu lagi di jalan naik mobil, tiba-tiba dari belakang mobil mu di tabrak. Kamu minggir, dia juga minggir. Kamu lihat penyoknya, tapi tiba-tiba orang itu udah bacot sambil mata melotot nunjuk-nunjuk kamu, nyalahin kamu sambil bilang, gak bisa nyetir, ngerem mendadak dan kata-kata kasar lainnya. Padahal kamu nyetir normal seperti biasa, mengikuti rambu-rambu lalu lintas. Pertanyaannya, kapan kita bisa mukul orang bacot ini? Itu selalu terlintas di pikiranku, ketika sedang berada di konfrontasi dengan orang asing.

Ngoprek

Dari kemarin aku ngoprek-ngoprek terus. Blog notion yang belum berhasil dibikin gratis. Dan chat open ai yang mind blowing. Gak sadar udah malem aja. Udah lama banget gak ngoprek niat gini. Buku jadi gak tersentuh atau baca-baca thread twitter dan atau artikel-artilek lagi 2 hari kemarin. Chat Open AI ini aku udah nemu usecase untuk mengenhance kerjaanku. Udah nyoba, tapi AI ini sering banget ngeresponse bullshit. Terkesan bener, tapi setelah di test ternyata salah, tapi responsenya pede bener.

New fandyaditya site coming soon

Maunya aku tulis ini ketika sudah berhasil mendeploy website barunya. Tapi sepertinya itu butuh beberapa hari lagi. Malem ini aku coba deploy website fandyaditya ini pakai solusi open source. Karena keluar ongkos aku cari solusi yang gratis. Searching singkat di github udah ketemu, ada beberapa pilihan, dan aku pilih yang masih update dan stars nya banyak. Sudah berhasil, config gampang, deploy gampang. Tapi setelah running, ternyata ada issue. Update data dari notion tidak serta merta ke update ke websitenya.

Skynet is real

Open AI merilis lagi large language model AI nya yang baru. chat.openai.com. Menurutku ini AI yang sangat-sangat bisa menjadi mendekati AI-AI antagonis, destruktif di masa depan. Sudah keliatan, sudah mulai mendekat. Dimulai dari chat ai ini bisa nulis kode, sangat-sangat impresif. Sekaligus takut, nanti kerjaanku bakal jobless gak ya. Nulis kode, tinggal bikin prompt yang tepat. Bahkan gak perlu bagus-bagus banget bikin prompt. Si AI pinter, anggap aja kayak ngobrol sama orang biasa.

Pildun 2022

Aku gak pernah jadi fans sepak bola yang bener-bener cinta. Maksudnya ngikutin liga-liga terkenal, punya fans club, suka dengan pemain gak pernah. Yang aku tau, aku suka nonton orang main bola. Apalagi event berjenjang kayak sekarang piala dunia. Well, aku gak nonton sih sebenarnya. Karena kalau nonton mesti subscribe ke vidio 100 ribuan. Jadi aku nonton highlighthya aja di tiktok. Yang bikin ini piala dunia jadi “berbeda” karena piala dunia kali ini adalah piala dunia terakhir buat the goats generasiku, messi dan ronaldo.

Penjajahan Modern

Ada issue dari dulu di Bali di mana para bule, kerja di bali dan lebih sukses. Di mulai dari mereka yang ngeresell barang, karya-karya seni dari orang local di resell ke luar negeri dengan harga yang berkali-kali lipat. Ada yang digital nomad, tapi gak bayar pajak. Ada yang punya bisnis mempekerjakan local dengan bayaran yang tidak sesuai. Bahkan ada yang jualan di pinggir jalan sebagai kaki lima, yang jadinya ngambil jatah orang lokal.

1 Desember

Udah desember aja. Lagi-lagi aku bilang kayak gini. Waktu agustus, “udah agustus aja”, dan waktu november, “udah november aja”. WFH memang bikin waktu berjalan cepat banget. Mungkin karena aku merasa kerja dikamar terus, dirumah, jadinya menjadi ilusi seolah-olah waktu itu bergerak cepat. Apakah resolusi 2022 sudah tercapai? Aku bahkan lupa resolusiku, kayaknya aku nulis tapi so far aku gak pernah ngitungin dan ngikutin. Yang jelas, 2022 itu menjadi sebuah titik balik atas apa yang aku mau dan lakukan untuk masa depan.