avatar

Fandy Aditya

Kita semua narsis

Istilah narsis yang kita tau adalah orang yang di sosial media suka mengupload foto dirinya, menceritakan tentang dirinya dan apa yang dia punya demi mendapatkan perhatian atau atensi. Tapi kalau aku bilang kita itu semua narsis gimana? Self love, kita mencintai diri kita yang kayak gini. Bukannya narsis juga mencintai dirinya sendiri? Dimana bedanya? Bedanya di kadarnya self lovenya. Self love level rendah apabila kita mencintai diri kita, tapi kita tetap butuh validasi dari luar supaya tidak ragu.

Not Proud

Walaupaun pada tahun ini aku bangga atas mayoritas yang aku lakukan dan aku dapatkan, tapi ada satu hal yang tidak ku banggakan: Kebiasaan tidur. Dari tahun lalu, aku masih tidak memperbaiki kebiasaan tidurku. Bukan tidak bisa, tapi memang aku tidak memberikan energi untuk itu. Dan sekarang, beberapa minggu kemarin makin parah. Tidur 5-6 jam. Jam 2 pagi baru tidur, melakukan aktivitas yang tidak necessary dilakukan dimalam hari. Harusnya waktu pagi atau siang juga bisa dilakukan itu.

2022 is wild in crypto world

Tiga hari lalu, FTX. Centralized exchange kedua terbesar di dunia dalam proses kebangkrutan. Gak ada angin, gak ada hujan. Cuma beberapa jam aja, langsung bikin this money maker bangkrut. Gak ada isu-isu jelek apa-apa. Bener. Yang makin lebih kasus ini bener-bener mind blown adalah founder FTX. Sam Bankman Friend (SBF). Orang yang digadang-gadang sebagai tokoh anak muda jenius. Yang berusaha memasukan crypto ke pemerintahan supaya diterima baik. Narasinya sebagai orang terkaya termuda yang pernah ada.

Berarti bukan kamu pasarnya

Kemarin aku parkir judul ini karena ada sesuatu yang terlintas. Tapi sekarang udah lupa! dang. Tulisan tidak bakalan sesuai dengan apa yang aku pikirkan kemarin, tapi tulis aja deh. Bukan kamu pasarnya. Aku mungkin beberapa bulan lalu ngeliat ada orang yang ngestate ini. “Berarti bukan kamu pasarnya” di twitter. Banyak yang ngerecokin kayak sok dan lain-lain, tapi sebenarnya kalau kita coba masuk lebih dalam sebenarnya kalimat ini sering bener. Ketika ada sesuatu yang digunakan banyak orang, tapi kita tidak merasakan sesuatu tersebut berguna untuk kita atau tidak men-spark joy buat kita kata mary kondo, berarti sangat wajar dong kalau kita simpulkan bahwa sesuatu tersebut dibuat bukan untuk kita.

Why women hate each other

Udah parkir dari jauh-jauh hari gak di tulisin juga haha, ntar dulu deh

Tertipu Penampilan

Kita sering tertipu oleh penampilan. Bukan. Bukan tertipu yang seperti kalian kira. Bukan kasus orang ngephotohsop dirinya sebagai akpol atau akmil. Atau orang yang ngaku-ngaku jadi akpol/akmil, custom sendiri baju dinas. Dan akhirnya berhasil menikahi dokter, yang akhirnya ketahuan dan akhirnya bonyok di gebugin warga. Setiap aku ingat kasus ini. Coba kalian pikir baik-baik dah. Masa ada nih. Masa ada, dokter, bidan, bisa ketipu sama hal yang kayak gitu? Sejago apa sih pelakunya sampai dia bisa menipu orang yang sekolah tinggi belajar mati-matian demi gelar yang susah payah didapatkan?

Irasional

Irasional atau tidak rasional. Coba kita ke pengertian rasional dulu. Berpikir dan bertindak yang reasoningnya berdasarkan logika dan fakta ril. Irasional, berpikir dan bertindak tidak berdasarkan itu. Irasional akan selalu mendominasi di manusia. Karena kita memiliki satu faktor terbesar penyebab irasional: perasaan. Ketika perasaan terlibat dalam suatu tindakan dan pikiran, most of the time kita tidak akan rasional. Banyak hal yang apabila dilandaskan ketidakrasionalan, akan lebih menyebabkan kerugian. Tapi disisi lain “kerugian” ini tidak kita rasakan karena kita lagi dalam ketidakrasionalan.

Harus terjun ke konflik?

TLDR: Pilih-pilih untuk berkonflik, dan hindari sisanya. Sebagai orang yang cinta damai, dulu aku sangat menghindari konflik. Sebisa mungkin masalah diselesaikan tanpa harus terjun ke konflik. Kalau bisa ngalah, ngalah. Yang aku pikir dulu itu baik, ternyata ada drawbacknya. Terkadang konflik itu mesti dilakukan karena seringkali sesuatu yang dikonflikan itu sesuatu yang bikin merugikan kita secara materil ataupun harga diri. Semakin sering menghindari konflik secara tidak sadar kita akan selalu kabur apabila sesuatu sudah mulai menyusahkan, memanas.

Crypto and friends saat ini

Semenjak fall of UST, aku sudah tidak begitu mantengin perkembangan kripto. NFT, Defi, Web 3, dan turunan turunan dari blockchain. Udah 95% tidak ngikutin. Influencer yang ku follow, yang ku subscribe juga udah gak pernah ku consume contentnya. Cuma sisa 1 aja, newsletternya masih aku baca setiap minggu. Supaya tetap update aja. Waktu tulisan ini ditulis, Bitcoin lagi di harga $20k. Turun 68% dari ATH nya. Yang lain, tentu saja lebih turun-turun lagi.

New book!

Melanjutkan dari post ini Novel, Dune dan buku selanjutnya Akhirnya kemarin aku beli buku. 2. The alchemist dan the Law of Human Nature. Sudah baca buku pertama. Buku pertama itu buku compact, besarnya cuma setelapak tangan orang dewasa, serta halamannya kurang dari 200. So far, buku ini menarik. Kayaknya kalau udah habis, aku mau baca buku-buku yang modelan kayak ini. Sirkulasi konsumsi-beli buku bisa lebih cepat sehingga bisa mengejar ketinggalan dari banyaknya buku fantasy yang penuh wisdom klasik yang belum tersentuh.

Image AI Generation so cool

Aku udah riset-riset, nyoba-nyobain buat AI untuk nge-generate gambar dari text. Tadi akhirnya aku jadikan website: Prompt Begineer Isinya database dari keyword, dan sample resultnya yang kira-kira akan didapatkan ketika di translate oleh AI. Kenapa aku bikin ini? Tujuannya sebenarnya supaya aku bisa tinggal cari keyword apa yang aku butuhin, inginkan untuk membuat prompt yang menghasilkan result yang aku inginkan berdasarkan samplenya. Aku bikin bot buat ngegenerate gambarnya. Bot simple untuk ambil keyword di file txt > masukin ke prompt template > generate > upload ke notion.

Data leaks damage for individual

Tahun ini banyak sekali data leaks, yang disorot di sosmed dan media. Aku yakin data leaks itu banyak tapi, ya yang tahun ini aja baru kesorot dan trending. Aku selalu mikir, apa sih kerugian yang paling worse yang bisa kita dapatkan dari data kita yang leaks ini? Kalau sebuah company yang datanya leaks, tentu brandnya dia jadi terancam, mungkin malah keluar cost lagi buat ngeenhance securitynya dia. Tapi di level individual itu apa?

Itu bukan trending

Mbokku tiap hari, selalu nyamperin aku buat nyeritain tentang perkembangan kasus sambo. Karena dia setiap hari nonton di youtube sambil melakukan pekerjaan. Pernah ada satu moment kayak gini: “Ih si A ini gonta ganti mulu pernyataannya”. Ngomong ke aku, seolah-olah aku tau si A. “Siapa A”, aku tanya gitu. “Itu lo, pembantunya si Sambo, masa gak tau”. Ya mana aku tau, aku gak ngikutin. Tapi ini memang bias yang nyata. Ibarat kita mengonsumsi sesuatu yang, memang terlihat seperti sesuatu yang viral dan public consumption, tapi sebenarnya banyak-banyak orang yang tidak mengonsumsi itu.

WhatsApp Last Seen

Di dunia per chat-an, ada budaya yang hampir mayoritas kontakku, orang pada menonaktifkan fitur last seen dan read mark. Kalau kita matiin fitur itu, otomatis kita juga tidak bisa melihat timestamp orang lain. Tujuan awalnya ada fitur itu sudah jelas, supaya ketauan kapan message kita di baca, kapan orang ini terakhir buka WA. Tapi informasi itu ternyata bagi kebanyakan orang lebih baik tidak ditampilkan. Aku tau alasanya, cukup obvious. Ada pressure sosial yang seolah olah mewajibkan kita untuk membalas chat sesegera mungkin ketika sudah di read.

Bangun Pagi, pusing, ke THT

Tulisan ini ditulis tanggal 2. Hari ini (tanggal 1 )aku bangun jam 7. Padahal kemarinnya aku tidur jam 2 pagi. 5 Jam tidur, tidak baik untuk tubuh. Tidak seperti biasanya, karena aku mesti perpanjang passport. Sat set sat set, selesai jam 9, dan langsung lanjut kerja. Fast forward jam 6 sore, dan aku makan malam, dan aku pusing banget. Entah apa yang bikin pusing, karena makanannya kah, atau karena kurang tidurnya.