avatar

Fandy Aditya

New Habit Creation: 1 CP A Day

Mendindak lanjuti dari tulisan ini: Tes Koding Aku akan bikin habit baru. 1 hari minimal problem solving dari leetcode, hackerrank dan website sejenis lainnya. Kita lihat, apakah aku bisa konsisten dan apakah habit baru ini bisa menserve aku ke tujuan sesungguhnya: lolos coding interview. Akan terus dilakukan sampai lolos coding interview. So excited. Aku hari ini dan kemarin sudah submit 2 problem. So far memang keliatan skill ku di competitive programming ini bener-bener berkurang, kayak ketika jawab, aku langsung mikir kalau: “this is useless” dan langsung mikir: “pakai 3rd party library atau inbuilt library bisa kok ni gak perlu repot-repot”.

Tiktok Growth

Kenapa growth dari tiktok itu sangat cepat, walaupun user dan download nya belum menyusul Instagram, tapi dalam waktu singkat, udah langsung bisa head to head dengan Instagram. Beberapa list: Tiktok satu-satunya video editing apps yang mobile friendly. Ada kok video editing apps yang lebih lengkap yang bisa bikin video sampai aneh-aneh. Tiktok ngambil sweetspotnya. Memfokuskan ke user friendly dengan mengabaikan kelengkapan fitur video editing, tapi tetep bisa menjadi apps “video editing” yang digunakan dan berguna oleh kalangan banyak.

Tes Koding

Malem tadi, 90 menit lalu aku ikut test koding. Iseng-iseng nyobain buat test ke platform marketplace freelance premium, ada screening test koding. Udah lama banget aku tidak menyentuh dan latihan competitive programming ini. Dan sekarang aku mau nyobain udah sebeku apa sih otaku. Ada 3 soal waktunya 90 menit. Aku baca soalnya sekilas, in my prime, aku percaya aku bisa nyelesaiin 3 soal ini dalam 90 menit, tapi sekarang, aku cuma bisa nyelesaiin 2 pikirku tadi.

Kenegatifan

Kita mengetahui yang negatif, untuk menghindari yang negatif. Bukan untuk melakukannya, bukan untuk menirunya. Negatif dan positif itu perlu. Kita menjadi positif karena kita tau apa saja yang tidak boleh dilakukan, apa saja sesuatu yang negatif yang mesti dihindari. Bukan karena kita mengetahui yang negatif, otomatis kita menjadi orang yang jauh dari kebaikan. Banyak memang orang-orang yang berasumsi gini, terutama asumsi ke anak kecil dan remaja. Mereka sengaja menghindari pembahasan tentang sesuatu yang negatif, membatasi informasi tentang kenegatifan dan selalu menyuap dengan hal-hal yang positif.

Curhat

Curhat kalau kalian lupa, adalah singkatan dari curahan hati. Kita memiliki curhat yang ingin diceritakan, tidak jarang juga curhat datang ke kita dari orang lain. Kali ini kita akan bahas bagaimana baiknya meresponse curhat dan, apakah kita mesti curhat? Kesalahan dalam meresponse curhat itu menurutku adalah sesuatu yang default. Akan ter-improve setiap ada curhatan datang. Setelah beberapa kali mendapatkan curhat, aku yakin dari kalian akan sadar, bahwa response yang terbaik adalah:

Berolahraga

Dari dulu kita sudah dikasi tau bahwa rajin-rajinlah olahraga supaya tetap sehat. Tapi memang masih banyak orang yang jarang berolahraga. Jarang bahkan sampai tidak pernah dalam beberapa tahun belakangan ini dengan alasan sibuk, susah, ribet dan lain-lain. Olahraga itu melelahkan, bikin otot pegel juga. Terlihat sangat jelas kalau olahraga itu merepotkan. Tapi ternyata, badan kita itu berkata sebaliknya. Ketika habis olahraga, badan kita malah merasa lebih segar. Sebagai orang yang olahraga 5 hari dalam seminggu, rutin dalam setahun belakangan ini.

Zonasi Sekolah

Aku sama pacar beberapa kali sering membahas, apakah lebih bagus sekolah di internasional atau sekolah negeri. Dia yang alumni dari sekolah internasional, dan aku dari sekolah negeri memberikan masing-masing persepektif. Apakah sekolah internasional itu akan selalu lebih bagus, apakah worth the price? Beberapa kali diskusi, kita sempat berada dikesimpulan bahwa, enggak. Sekolah internasional itu tidak selalu lebih baik. Tapi setelah kita mendapatkan beberapa informasi lagi, jaman sekarang, untuk saat ini sekolah internasional itu lebih baik.

Shadow Organization

Ada video Pak Mentri Nadiem Makarim yang menjelaskan bagaimana proses kerja di kementrian pendidikan bekerja. Ada yang ngequote “Shadow Organization”. Aku search di google shadow organization, tapi di page pertama tidak ketemu jawaban yang relevan, jadi aku asumsikan shadow organization itu bukan term yang resmi yang di pakai luas, tapi aku tau maksudnya. Dan aku yakin diluar negeri ada yang sama juga kayak ini. Ada pihak ketiga, yang bekerja di balik layar terhadap suatu organisasi dan perusahaan untuk kepentingan tertentu, dan itu diketahui oleh para pemimpin.

Proses seleksi akan selalu susah

Proses seleksi apapun pasti akan selalu lebih sulit daripada kompetensi aktual yang dibutuhkan untuk posisi tersebut. Seleksi untuk mendapatkan perguruan tinggi favorit, akan lebih sulit dibandingkan menjalakan kehidupan sehari-hari sebagai mahasiswa disana. Supply and demand, orang yang mau masuk jauh-jauh lebih banyak daripada posisi yang disediakan. Jadi proses seleksi dipersulit harapanya supaya mendapatkan the best of the best. Tentu saja tidak se-ideal itu. Ini akan terus terjadi selama perkembangan lapangan pekerjaan dan tempat studi lebih dikit daripada kembang biak manusia.

One year of writing

Hari ini adalah setahun aku memulai untuk menulis rutin. Series “menulis” ini aku sempat tulis di beberapa tulisan dibawah, berurutan dari paling awal dan paling akhir. Kayaknya ada yang miss tapi gapapa ini aja: Free Write 5 Minutes: Tentang Konsisten Free Write 5 Minutes: How I Write Free Write 5 Minutes: This free write is not 5 minutes anymore Setelah Menulis 100+ Tulisan Sebulan Lagi Writenneversary Untuk statistics aku rangkum singkat disini:

How to use social media part 2

Kemarin kita bahas bagaimana cara mengurangi sisi negatif dari bermain social media. Sekarang bagaimana kita meningkatkan sisi positif dari bermain sosmed. Social media sesuai namanya tujuan [awalnya] adalah media atau tempat kita untuk bersosial. Walaupun sekarang sudah berkembang dan bermutasi menjadi tempat kita mindlessly scrolling video/gambar untuk meningkatkan kadar dopamin. Jadi cara pertama untuk meningkatkan dampak positif dari soal media adalah: Gunakan sebagai media sosial beneran. Gunakan social media untuk mengembangkan network.

How to use social media

Sebenarnya tidak ada cara pakem untuk menggunakan social media. Tapi sesusai yang kita tau, social media banyak memberikan dampak negatif dan positif secara bersamaan. Jadi mari kita coba untuk mengurangi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif ke diri kita. Pertama. Social media memang dibikin agar kita para user berlama-lama berada di platform mereka. Dengan menggunakan segala teknik terkini, recommendation system yang sudah sangat di enhance akan beneran membuat kita betah di sana.

Side Project: Update

Sebelum lanjut, ini beberapa tulisan yang related tentang per-side project-an. Beli iPad supaya belajar digital drawing: Free Write 5 Minutes: Belanja Karena Gabut Lanjutannya, akhirnya tidak jadi: About my Ipad… Ide side project Mei, bilang liat resultnya 3 bulan lagi: Side Project Dan kalian tau lanjutannya kayak gimana. Berakhir sama. Aku bahkan lupa side project yang aku maksud waktu nulis itu yang gimana. Terlalu banyak ide, terlalu sedikit implementasi.

Say less

Kalau kamu ingin memiliki power atas orang lain, kamu bisa coba untuk mencoba “say less”. Sengaja memberikan informasi setengah-setengah agar lawan salah mengambil kesimpulan. Kesalahan mereka adalah keuntungan kita, kita jadi beberapa langkah di depan. Sangat manipulatif terdengarnya, tapi sebenarnya ini teknik yang sangat umum. Sering kita jumpai sehari-hari. Contoh: Ketika presentasi, kita batasi informasi yang tampil. Sehingga informasi itu bisa menggiring pertanyaan ke para audience, yang jawabannya sebenarnya sudah kita siapkan.

Why we need other person perspective

Kita memang sering merasa tidak membutuhkan orang lain atau pihak ketiga ketika kita sedang berada dalam masalah. Tapi pandangan orang lain itu sering kali sangat penting. Kenapa pandangan orang lain itu penting? Karena orang lain itu melihat sesuatu, dari persepektif yang berbeda. Berbeda dari kita, lawan komunikasi dan tim. Pihak ketiga juga netral. Tidak ada bias karena perasaan atau emosi yang sering tercampur di suatu kelompok atau hubungan. Oleh karena itu pihak ketiga bisa memberikan reasoning yang lebih baik.