Fandy Aditya
Juni 2020, ketika pandemi masih tinggi-tingginya. Aku pulang ke Bali, meninggalkan Jakarta, membawa pulang semua barang-barangku disana dengan mimpi yang besar. Bikin apps, monetize, dan quit job. Kalau belum bisa di monetize, ngegojek dulu beberapa bulan. Ketika aku sekarang inget kemarin aku pernah mikir gitu, bego juga ya haha.
Itu semua berawal di tahun 2019. Kerjaan tidak ada yang fullfiling, tidak ada yang impactful, the pay was ok. Surfing di Internet, ketemu link di comment video random, aku klik dan browser mengarahkan ke website Indiehackers.
Aku suka kopi kekinian. Walaupun aku gak butuh minum kopi, gak pernah ngidam kopi, tapi aku suka kopi kekinian. Aku lupa siapa yang memulai, mungkin ada sejarahnya ya kopi kekinian ini semacam variasi dari minuman boba. Kalau boba chattime. Kalau kopi kekinian mungkin fore, atau kopi kenangan ya yang memulai.
Favoritku sekarang ada konnichiwa. Aku tidak bisa bedain beberapa kopi kekinian yang ada, tapi konnichiwa ini memang lebih enak. Pacar udah kayak ambasador konnichiwa dan aku sering ikutan beli, dan memang konnichiwa paling enak dilidahku diantara yang lain.
1 Oktober, hari yang biasanya kita rayakan sebagai hari kesaktian pancasila, sekarang secara bersamaan akan menjadi hari kita berkabung. Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang 2022.
Sejam lebih aku hari ini scrolling twitter, searching informasi tentang tragedi itu, bagaimana, apa yang mengakibatkan hilangnya 182 nyawa (3 oktober) saudara kita.
Turut berduka cita terhadap saudara-saudara kita yang menjadi korban disini, beserta keluarganya yang ditinggalkan di . Setiap aku membayangkan, keluarga yang menunggu anggotanya pulang dari senang-senang habis dari stadion menonton laga sepakbola tim favoritnya, tapi ternyata yang datang kerumahnya adalah ambulan, langsung hati ini rasanya kayak ada yang menusuk pakai jarum tipis yang tajam.
Hari itu di Bandara, pulang dari Jogja habis menghadiri wisuda adik sepupu. Sambil nunggu flight, mampir ke toko buku disana. Karena tokonya di bandara aku kira harganya bakal mahal, ternyata ada yang tidak. Aku melihat dari sampul asli buku, yang berisi harga $14, disana harganya 150 ribu. (Lebih murah malah kalau rate sekarang!). Jadinya aku coba beli satu novel fiksi, karena aku sama sekali gak pernah baca novel fiksi tebel, judulnya Dune.
Mendindak lanjuti dari tulisan ini:
Tes Koding
Aku akan bikin habit baru. 1 hari minimal problem solving dari leetcode, hackerrank dan website sejenis lainnya. Kita lihat, apakah aku bisa konsisten dan apakah habit baru ini bisa menserve aku ke tujuan sesungguhnya: lolos coding interview. Akan terus dilakukan sampai lolos coding interview. So excited.
Aku hari ini dan kemarin sudah submit 2 problem. So far memang keliatan skill ku di competitive programming ini bener-bener berkurang, kayak ketika jawab, aku langsung mikir kalau: “this is useless” dan langsung mikir: “pakai 3rd party library atau inbuilt library bisa kok ni gak perlu repot-repot”.
Kenapa growth dari tiktok itu sangat cepat, walaupun user dan download nya belum menyusul Instagram, tapi dalam waktu singkat, udah langsung bisa head to head dengan Instagram. Beberapa list:
Tiktok satu-satunya video editing apps yang mobile friendly. Ada kok video editing apps yang lebih lengkap yang bisa bikin video sampai aneh-aneh. Tiktok ngambil sweetspotnya. Memfokuskan ke user friendly dengan mengabaikan kelengkapan fitur video editing, tapi tetep bisa menjadi apps “video editing” yang digunakan dan berguna oleh kalangan banyak.
Malem tadi, 90 menit lalu aku ikut test koding. Iseng-iseng nyobain buat test ke platform marketplace freelance premium, ada screening test koding. Udah lama banget aku tidak menyentuh dan latihan competitive programming ini. Dan sekarang aku mau nyobain udah sebeku apa sih otaku. Ada 3 soal waktunya 90 menit. Aku baca soalnya sekilas, in my prime, aku percaya aku bisa nyelesaiin 3 soal ini dalam 90 menit, tapi sekarang, aku cuma bisa nyelesaiin 2 pikirku tadi.
Kita mengetahui yang negatif, untuk menghindari yang negatif. Bukan untuk melakukannya, bukan untuk menirunya.
Negatif dan positif itu perlu. Kita menjadi positif karena kita tau apa saja yang tidak boleh dilakukan, apa saja sesuatu yang negatif yang mesti dihindari.
Bukan karena kita mengetahui yang negatif, otomatis kita menjadi orang yang jauh dari kebaikan. Banyak memang orang-orang yang berasumsi gini, terutama asumsi ke anak kecil dan remaja.
Mereka sengaja menghindari pembahasan tentang sesuatu yang negatif, membatasi informasi tentang kenegatifan dan selalu menyuap dengan hal-hal yang positif.
Curhat kalau kalian lupa, adalah singkatan dari curahan hati. Kita memiliki curhat yang ingin diceritakan, tidak jarang juga curhat datang ke kita dari orang lain. Kali ini kita akan bahas bagaimana baiknya meresponse curhat dan, apakah kita mesti curhat?
Kesalahan dalam meresponse curhat itu menurutku adalah sesuatu yang default. Akan ter-improve setiap ada curhatan datang. Setelah beberapa kali mendapatkan curhat, aku yakin dari kalian akan sadar, bahwa response yang terbaik adalah:
Dari dulu kita sudah dikasi tau bahwa rajin-rajinlah olahraga supaya tetap sehat. Tapi memang masih banyak orang yang jarang berolahraga. Jarang bahkan sampai tidak pernah dalam beberapa tahun belakangan ini dengan alasan sibuk, susah, ribet dan lain-lain.
Olahraga itu melelahkan, bikin otot pegel juga. Terlihat sangat jelas kalau olahraga itu merepotkan. Tapi ternyata, badan kita itu berkata sebaliknya. Ketika habis olahraga, badan kita malah merasa lebih segar.
Sebagai orang yang olahraga 5 hari dalam seminggu, rutin dalam setahun belakangan ini.
Aku sama pacar beberapa kali sering membahas, apakah lebih bagus sekolah di internasional atau sekolah negeri. Dia yang alumni dari sekolah internasional, dan aku dari sekolah negeri memberikan masing-masing persepektif. Apakah sekolah internasional itu akan selalu lebih bagus, apakah worth the price?
Beberapa kali diskusi, kita sempat berada dikesimpulan bahwa, enggak. Sekolah internasional itu tidak selalu lebih baik. Tapi setelah kita mendapatkan beberapa informasi lagi, jaman sekarang, untuk saat ini sekolah internasional itu lebih baik.
Ada video Pak Mentri Nadiem Makarim yang menjelaskan bagaimana proses kerja di kementrian pendidikan bekerja. Ada yang ngequote “Shadow Organization”.
Aku search di google shadow organization, tapi di page pertama tidak ketemu jawaban yang relevan, jadi aku asumsikan shadow organization itu bukan term yang resmi yang di pakai luas, tapi aku tau maksudnya. Dan aku yakin diluar negeri ada yang sama juga kayak ini.
Ada pihak ketiga, yang bekerja di balik layar terhadap suatu organisasi dan perusahaan untuk kepentingan tertentu, dan itu diketahui oleh para pemimpin.
Proses seleksi apapun pasti akan selalu lebih sulit daripada kompetensi aktual yang dibutuhkan untuk posisi tersebut. Seleksi untuk mendapatkan perguruan tinggi favorit, akan lebih sulit dibandingkan menjalakan kehidupan sehari-hari sebagai mahasiswa disana.
Supply and demand, orang yang mau masuk jauh-jauh lebih banyak daripada posisi yang disediakan. Jadi proses seleksi dipersulit harapanya supaya mendapatkan the best of the best. Tentu saja tidak se-ideal itu. Ini akan terus terjadi selama perkembangan lapangan pekerjaan dan tempat studi lebih dikit daripada kembang biak manusia.
Hari ini adalah setahun aku memulai untuk menulis rutin. Series “menulis” ini aku sempat tulis di beberapa tulisan dibawah, berurutan dari paling awal dan paling akhir. Kayaknya ada yang miss tapi gapapa ini aja:
Free Write 5 Minutes: Tentang Konsisten
Free Write 5 Minutes: How I Write
Free Write 5 Minutes: This free write is not 5 minutes anymore
Setelah Menulis 100+ Tulisan
Sebulan Lagi Writenneversary
Untuk statistics aku rangkum singkat disini:
Kemarin kita bahas bagaimana cara mengurangi sisi negatif dari bermain social media. Sekarang bagaimana kita meningkatkan sisi positif dari bermain sosmed. Social media sesuai namanya tujuan [awalnya] adalah media atau tempat kita untuk bersosial. Walaupun sekarang sudah berkembang dan bermutasi menjadi tempat kita mindlessly scrolling video/gambar untuk meningkatkan kadar dopamin. Jadi cara pertama untuk meningkatkan dampak positif dari soal media adalah: Gunakan sebagai media sosial beneran. Gunakan social media untuk mengembangkan network.