Fandy Aditya
Udah sering denger, coba rutin jalan kaki, tanpa musik tanpa gadget. Jalan kaki aja beberapa menit. Dan rasakan manfaatnya.
Tadi nyobain itu, naik motor ke taman terdekat terus disana keliling jalan kaki, 45 Menit. Dari pertama kali melakukan ini, ada beberapa tips yang bisa aku bagikan:
Cari tempat yang aman, dan sepi. Tempat yang aman, supaya kita tidak mikir keselamatan kita selama kita jalan kaki. Misal jangan dipinggir jalan raya, karena kita mesti cek kiri-kanan antisipasi ditabrak kendaraan.
Motivasi yang dilandasi oleh ketakutan. Kita termotivasi karena takut. Takut dimarahin, takut dipukulin, takut atas sesuatu yang mengguncang jiwa dan raga.
Motivasi ini, aku akui cukup powerfull, secara kita manusia by design akan menjauhi sesuatu yang mengancam keselamatan kita. Dengan diberikan ketakutan, tentu itu akan menggerakan kita untuk melakukan/tidak, karena ada ancaman yang tidak mengenakan sebagai ganjarannya.
Masih banyak fear based motivation yang diberikan para atasan, atau mungkin diri sendiri ke kita.
Aku suka mengeneralkan sesuatu, membuat sesuatu yang kompleks, yang tidak terarah, saling overlap satu sama lain menjadi simple. Salah satunya ini: Yang kita butuhkan untuk tumbuh itu hanyalah pain. No pain no gain is real.
Aku udah baca banyak buku, baca banyak thread tentang kesuksesan, ada satu yang merujuk. Mereka selalu men-state “no pain no gain” di dalam bentuk yang berbeda. Kayak “Fish in small pond” , “Smartest person in the room” dan banyak lainnya.
Borgol emas, kamu dikasi kehidupan yang secure, tapi mesti melakukan sesuatu yang tidak kamu enjoy. Paling gampang contohnya tentu saja, fase hidup yang bakal paling lama kita lalui: Kerja.
Kalau mau jadi hidup aman, bangun karir menjadi karyawan di perusahaan bumns atau jadi pns. Atau kalau kamu memang bener-bener pingin kaya dengan jadi karyawan, dapet gaji top 5% dunia, kerja di big tech company di amerika serikat, di silicon valley. Kerja disana 10-15 tahun aku yakin udah bisa jadi milyarder.
Take a nap. Biasanya dulu waktu kecil wajib banget buat tidur siang. Biasanya sehabis pulang sekolah jam 10, main bentar terus jam 1an tidur siang sampe jam 3an. Kenapa kita tidur siang.
Tidur siang, sebenarnya karena ya kita ngantuk. Bisa karena kegiatan pagi yang melelahkan. Bisa karena begadang. Bisa juga karena kebiasaan. Tapi jam waktu yang tepat tidur siang itu katanyanya maksimal sampai 90 Menit.
Tapi biasanya sekarang aku tidur siang itu, bangunnya suka pusing.
Aku udah sempet nulis kalau tidak ada yang 100% di dunia ini. Jadi kalau kita mencari atau melakukan sesuatu menunggu itu sampai perfect, we are wasting time. Kita sebenarnya cuma insecure. Perfection is insecurity in disguised.
Kenapa kita insecure karena tentu kita takut apa yang kita lakukan jelek. Kenapa kita takut jelek, kita takut dihujat. Sesuatu yang kita bikin perfect, biasanya sesuatu karya yang kita dalami. Sesuatu yang kita dalami, itu berimbas juga ke personality dan filosofi sendiri.
Aku juga enggak begitu tau perbedaan marketing dan branding, aku juga cuma nyoba mengait-ngaitkan dengan propaganda karena rasanya ada kemiripan di 3 itu.
Marketing jenius banyak yang bohong. Marketing jenius adalah marketing yang bisa mem-brainwash masyarakat untuk percaya bahwa pesan yang disampaikan marketer itu benar.
Jaman dulu banyak terjadi, dan udah mendarah daging sampai jadi habit untuk jaman kedepannya. Apalagi kalau produknya bener-bener baru pada jamannya Contohnya Pasta gigi.
Pasta gigi dulu inovatifnya, memberikan efek mint supaya orang-orang merasa “fresh” dan “bersih” ketika sehabis sikat gigi.
Free Write 5 Minutes: Perang Tags: Free Write Date: January 29, 2022
Lagi heboh bakal ada PD 3, yang bakal di trigger oleh ukraina dan rusia. Kenapa kita perang dan kenapa sejarah mencatat sering perang. Bahkan aku pernah baca, hanya beberapa tahun saja (setelah masehi ) di dunia ini tidak ada perang antar bangsa atau perang saudara. Sisanya perang mulu.
Perang itu sebenarnya kompetisi. Salah satu alasannya resource, buat makan dan kekayaan.
Free Write 5 Minutes: Miskin makin miskin Tags: Free Write Date: January 28, 2022
Tadi aku baca berita, kalau enggak salah ada di daerah jawa di desa mana gitu, karena lahannya mau dipake bisnis sama pertamina, tahun lalu pada dibelilah lahan orang desa sana. Orang sana jadi mendadak jadi milyarder semua. Fast forward, satu tahun kemudian lebih tepatnya sekarang januari 2022, ada berita lagi kalau uang mereka udah habis dan mereka menuntu demo ke pertamina biar dikasi pekerjaan.
Kalian pernah buat rencana jauh hari, tapi sering batal? Kalian pernah punya rencana dadakan yang akhirnya malah jalan? Kenapa rencana dadakan lebih sering jalan dari pada rencana yang sudah dipikirkan jauh jauh hari.
Kita bilang “rencana jauh” dan “rencana dadakan” biar gampang bedainnya.
Kita coba lihat untuk rencana jauh dulu:
Rasa excitednya sudah berbeda Kita biasanya memplan rencana, karena kita lagi disuasana yang excited. Tapi ketika menjelang hari-h, rasa menggebu-gebu itu udah hilang, dan akhirnya yaa udah enggak excited, dan akhirnya batal.
Kemarin aku nonton interview elon musk. Ketika ditanya apa pesan yang mau disampaikan atau nasehat buat anak muda dan anak kecil yang masih sekolah, elon nyebut ada dua. Read a lot of books dan jangan main zero sum game. Coba kita lihat lebih detail.
Elon musk men-encourage untuk membaca banyak buku, tapi intinya bukan disitu. Elon nyuruh untuk banyak-banyak mencoba sesuatu, agar apa yang kita curious atau sukai ketemu dan match dengan apa yang kita talentakan.
Kita punya kecanduan masing-masing. Kecanduannya enggak mesti drug, women, money. Tapi bisa yang lain-lain. Mostly memberikan kita dampak negatif, ada juga memberikan memberikan kita dampak positif. Misal kecanduan makan makanan sehat.
Kecanduan yang jelas, kondisi dimana kita pingin itu terus padahal kemarin atau beberapa jam lalu sudah dilakukan atau dikonsumsi. Kenapa kita pingin terus? karena sudah dilakukan repetitif selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Hampir semua di otak kita ini berjalan otomatis, yang belajar melalui aktivitas yang dilakukan secara repetitif.
Murid pintar di kelas ada beberapa yang memiliki kesamaan. Ketika bilang “Udah buat pr belum” atau “Udah belajar buat ulangan x belum” ada yang jawab pasti belum. Tapi ketika hasilnya keluar, pasti hasil mereka pada bagus. Ya mereka bohong. Tapi kenapa mereka begitu?
Karena aku enggak pernah jadi “Murid pintar di kelas” jadi jawabannya mungkin hanya menerka-nerka saja. Mungkin ada beberapa alasan:
Dia memang ambis. Dia sengaja buat berbohong itu, supaya dia bisa menyingkirkan para pesaing yang bisa disingkirkan untuk menduduki juara kelas.
Rule, atau mungkin bisa dibilang batasan atau pantangan. Aku punya rule dari SMA, sebisa mungkin jangan gosipin orang. So far sampai sekarang bisa dihitung jari berapa kali tidak ditepati. Ditongkrongan lagi gosipin orang? Sebisa mungkin no comment.
Ketika sudah masuk dunia perkantoran, merasa di eksploitasi, aku mengubah rule ku. Kerja sesuai jam kerja aja, kalau sudah melewati itu bakal slow response. Berjalan selama hampir setahun, terkesan selfish (banyak hal “penting” di weekend terjadi, tapi aku milih ngerjainnya waktu hari senin) tapi works.
Dulu aku sering kesel karena, di beberapa kesempatan enggak dapat informasi atau privillage untuk dapat informasi, atas sesuatu yang akan dilakukan. Sering merasa tidak adil gitu karena banyak hal yang aku lakukan itu tanpa guidance, yang membuatnya jadi susah. Karena memang tidak ada kerabat yang punya informasi, atau karena memang gak ketemu aja di internet atau dimanapun. Tapi beberapa bulan lalu aku baca buku atau artikel gitu di internet, yang intinya (Entah interpretasi ku bener atau enggak) “Leader born to be unguided”.