Fandy Aditya
Dua minggu ke belakang ini, menulis dan workout rasanya semakin sulit. Ada force yang menggangu, ada sesuatu yang menghalangi. Rasanya males dan bosen banget. I am being tested.
It makes me wonder, walaupun habit ini udah terbentuk, tapi tetap aja ada momen seperti ini. Tapi dipikir lagi ini normal.
Berapa kali kalian males mandi? Walaupun mandi udah dilakukan tiap hari? Dari lahir, dari masih penyet? Apalagi cuma kebiasaan yang belum ada setahun dilakukan.
Public transport di bali. Aku selalu membayangkan akan enak kalau ada public transport, yang sekelas singapore ada di Bali. Bali itu semuanya udah tempat wisata, tapi kenapa tidak bisa bikin yang public transport seperti di singapore. Bikin subway itu susah. Banyak faktor sih yang aku liat, mahal dan susah. Security concern lagi, karena kan bikin subway itu ngebor tanah ya, jalanan yang ada diatasnya mesti ada kalkulasi biar gak roboh. Intinya ribet lah dan super mahal.
Kemarin lusa aku kumpul-kumpul sama temen, karena lebaran banyak pulang ke Bali, jadi manfaatkan moment untuk ketemu. Minum-minum, aku kalau minum-minum enggak pernah sampai jackpot, atau wasted. Tapi ketika sudah mendekati itu, aku inget event minum waktu kapan aja. Kemarin lusa aku mabuk berat, tapi masih ada sisa 20% kesadaran lah. Setiap perkataan atau perubuatan waktu ini, biasanya aku lupa. Tapi kalau aku inget, aku percaya that things is matters to me.
Segera cek dirimu apabila ada suatu penyakit, bukan penyakit juga, kayak something ditubuhmu, tapi itu udah berlangsung lama.
Segera cek, benjol benjolan, sakit, pegel-pegel dan apapun yang sudah lama, misal > 3 bulan. Lebih cepat lebih baik.
Ada kebiasaan yang kita lakukan, yang sebenarnya salah tapi karena memang gak ada yang tau itu salah menyebabkan suatu yang abnormal terjadi pada tubuh. Misal: Begadang. Sekilas terlihat normal, tapi kalau sering-sering aku yakin 100% ada dampak negatif yang diberikan.
Aku udah nulis tentang kebotakan:
Free Write 5 Minutes: Fight Baldness 101
Free Write 5 Minutes: Tentang Kebotakan: Rambut bukan segalanya
Kayaknya ini tulisan tentang kebotakan yang terakhir. Sure botak itu memang bikin cowok insecure. Apalagi dia yang dulu sangat menata rambutnya waktu muda, terus ketika di early dan mid-twenty mengalami kebotakan. Kebotakan itu genetik, hampir 80% genetik. Sisanya cuma bisa diperlambat, bukan distop. Jadi itu sesuatu yang sangat susah kita ubah.
Dari kecil aku memang dipaksa untuh selalu menghabiskan makanan. Karena dulu, kalau beli makan itu makan yang datang itu selalu porsi dewasa, makanya gak abis. Tapi dipaksa untuk menghabiskan makanan sama ibu, karena alasan klasik “coba bayangkan pengemis susah susah cari makan, tapi kamu makan gak habis” yang kayak gitu deh.
Tapi sekarang, ibuku yang malah selalu “udah gak perlu habisin makanannya kalau udah kenyang”. Malah kebalik. Aku sempet nyeletuk “dulu waktu kecil dimarahin kalau gak abis”, dia bilang “ye itu kan waktu kecil”.
Apa sebenarnya yang pria cari dalam hubungan romantis? Coba kita breakdown the possibility, dan bahas satu-satu.
Sex Men crave for sex. Tapi apakah pria harus di dalam relationship baru bisa mendapatkan sex? Nyatanya tidak. Sex can be bought. Ada juga hookup culture. Disisi lain kalau wanita itu hanya menawarkan sex sebagai daya tariknya, seharusnya pria tidak memilihnya. Maybe some men having sex with someone they love ada sensasi yang berbeda.
Ada response negatif terhadap bule yang kerja nomad di Bali, tapi dia tidak memberikan kontribusi apa-apa ke sekitar. Issuenya juga mereka tidak bayar pajak. Ternyata kalau freelance atau berbisnis di Bali itu WNA, itu sebenarnya kena pajak, walaupun pendapatan dollar. Tapi banyak yang lolos, mungkin karena gak dicekin ketat.
Tahun 2019 ada viral, dua bule cewek yang dia jualan e-book bagaimana cara hidup enak di bali. Harga ebooknya $50 dollar, selain itu mereka juga buka jasa konsultasi tentang topik yang sama, itu perjam bisa sampe $100an dollar.
Januari lalu aku sempet nulis, kenapa kita suka hewan peliharaan:
Free Write 5 Minutes: Pets
Sekarang kita coba cari perbedaan yang hewan yang paling populer di sosial media, anjing dan kucing.
Anjing melihat pemiliknya sebagai dewa. Kucing melihat dirinya sebagai dewa. Anjing girang ketika kita sekedar bernafas. Kucing cukup exists aja kita udah seneng. Feedback yang diberikan anjing lebih keliatan daripada kucing. Memiliki kucing ada sensasi nikmat dimana ketika tiba-tiba dia jadi cuddly, padahal biasanya ngeliat kita aja jijik.
“Rugi kuliah tinggi-tinggi, tapi cinta bikin bego juga.” “Orangnya aslinya pinter, tapi cinta bikin dia begok.” Pernah liat atau denger kalimat ini?
Kalau kamu pintar, kenapa kamu enggak bahagia? Kalau kamu dokter, kenapa badanmu gendut? Kalau kamu pintar, kenapa gak bisa mindahin gedung? dan terus menerus yang sampai ke logical fallacy “Kok orang pintar pada gak bisa ngapa-ngapain sih?”
Orang pinter (smart) di masyarakat selalu dianggap sebagai orang yang serba bisa.
Twitter dibeli Elon Musk. Sesuai yang aku tulis disini:
Elon Musk Buy Twitter
Aku pede bahwa ini akan terjadi. Jadi yang akan dilakukan ketika sudah membeli twitter adalah, membuat misi-misi agar Free Speech bisa terjadi di twitter. Tapi aku jadi mikir, gimana sih, apa saja sih yang harus dilakukan agar free speech ini bisa beneran tercapai di twitter?
Free speech, kebebasan berbicara. Kalau ada orang yang gak kamu suka, ngomong sesuatu yang gak kamu suka, dan itu boleh, itu udah free speech namanya.
Selama ini, aku cuma bisa fokus, kerja bersih tanpa distraksi, cuma ngetik kode itu maksimal 2 jam. Kecil? Menurutku kecil, karena kerja kan 8 jam, jadi setelah ngoding 2 jam fokus, istirahat setengah jam, lanjut 2 jam, istirahat setengah jam, lanjut sejam. Jadi udah 6 jam. Yah rata-rata cuma bisa kerja 6 jam bersih sehari.
Kita susah fokus, sangat susah. Kalau melebihi 2 jam, aku pernah nyoba, banyak kesalahan-kesalahan yang harusnya solusinya mudah, jadi enggak ketemu.
Survivor bias, karena ada orang yang bisa, belum tentu kita juga bisa. Survivor bias intinya very small percentage of winning. 0.xx lah persentasenya.
Waktu dulu aku dapet jackpot di crypto, aku mikir event ini bakal bisa terus-terusan aku dapetin. Ternyata enggak. Ngeliat sesuatu yang sama viral, orang yang mendapatkan jackpot juga dengan amount yang ratusan kali lipat, membuatku pede dan tetap main. Aku kira caseku dengan case mereka disana itu sama.
Hari ini aku sakit. Udah ngerasain tidak enak body semenjak kemarin sore sih. Tapi tadi pagi bangun langsung badan enggak enak. Pusing, pesendian pegel semua, telapak kaki sakit setiap kali jalan.
Ketika kita sehat, kita ingin punya banyak keinginan. Ketika kita sakit, yang kita inginkan cuma sembuh. Itu yang seharusnya kita terapkan dikehidupan kita sehari-hari. Laser focus, punya keinginan satu aja tapi fokus. Orang sakit, keinginannya cuma pingin sembuh, orang puasa keinginannya cuma pingin buka puasa.
Yinyang itu berasal dari eastern phylosophy, dari china. Aku belum pernah riset-riset tentang yinyang, tapi yinyang itu banyak direferensikan di game, dan film. Jadi aku menjadi paham what the meaning behind that symbol.
Yinyang, simbol hitam dan putih. Dimasing-masing warna, mereka juga punya titik warna lawan dari warna mereka. Yinyang itu melambangkan keselarasan antara perbedaan. Biasanya binary. Karena dipercaya perbedaan itu bukan untuk menghancurkan tapi melengkapi. Disisi lain, titik warna itu melambangkan, every color has flaws, gak bakal bisa 100%.