Hari ini bertepan 1 bulan tidak ngepost di blog. Disetiap kesempatan aku selalu mention untuk ingin mengembalikan kebiasaan menulisku, tapi akhirnya itu hanya menjadi sebuah postingan, tidak pernah bisa mengimplementasikannya. Apa yang berbeda di tahun 2021-2022 adalah, dulu aku menganggap kebiasaan menulis itu adalah goals. Dan itu sudah tercapai. Sehingga motiviasi untuk menulis itu sudah redup. Sekarang ada goals lain yang ingin dicapai. Entah ini coping atau tidak, tapi itu yang aku rasakan sekarang.
Sebulan ini aku hanya mencoba menghabiskan novel serial Dune yang ketiga: Children of dune, yang sudah kubaca dari april. Serta buku dari Seneca “Letter From a Stoic” yang baru kubuka dikit, dan ku cium-cium aroma buku baru harga 60rban itu. Oleh karena itu ini juga menjadi alasan aku untuk tidak banyak ide untuk menulis.
Tidak banyak ada insight untuk menulis, disisi lain aku percaya inspirasi, insight itu datang dengan 2 cara. Ketika dipaksakan dan ketika tidak. Walaupun energi yang digunakan dengan cara pertama memang lebih banyak daripada cara kedua, tetpai dengan kebiasaan “memaksakan” energi itupun akan ke-reserve dan penggunaannya menjadi lebih hemat.
Tahun lalu, ketika aku pertama kali balik ke jakarta setelah 3 kurang lebih pulang ke Bali, aku ada menulis jakarta itu semua serba cepat, semua serba genting, semua serba urgent. Dan well, seperti yang aku prediksi, aku sekarang menjadi begitu juga. Energi dari sebuah kota itu tidak akan bisa dibendung oleh individu. Dengan paparan yang cukup mereka akan ikut terserap dan menyebarkan energi itu.
Disisi lain, aku juga ikut lomba menulis essay dikantor. Walaupun sangat deadliner, tapi lumayan bisa publish essay, yang kemungkinan menangnya memang kecil sih. Essay yang aku tulis itu tentang sebagaimana banyaknya distraksi kita dikantor yang menghalangi produktivitas kita. Mungkin itu juga akan dipost disini.
Segitu saja!