Ada yang magical ketika aku ke teras rumah jam 16.30. Atmosfir warna kuning keemasan. Sinar matahari meradiasi, tapi teras masih melindungi darinya. Cahaya matahari menembus dedaunan pohon di halaman. Suasa hangat, walaupun tidak terkena sinar. Even sinarnya pun rasanya hangat, sudah tidak sepanas beberapa jam yang lalu. Apakah karena waktunya, atau apa karena bentuk dan posisi terasnya? Mungkin kombinasi keduanya. Keunikan ini yang memang bikin betah dirumah.
Momen ini akan selama sejam lebih. Setiap menit berlalu. sinar matahari semakin ke barat. Menerobos teras sehingga seluruh permukaan teras terkena sinar sekarang. Dan yang akhirnya mereda di 17:00. Mulai sejuk, atmosfer mulai biru, dan matahari sudah tidak hangat.
Ketika aku kecil, aku dan teman-temanku biasanya main di depan gang sekitaran jam segini. Kita main dengkleng, main bola, main petak umpet. Karena ini jam-jam yang memang paling enak. Sejuk.
Dan akhirnya semua bubar ketika jam menunjukan pukul 18:00. Langit mulai gelap, Tri Sandya mulai berkumandang, dan PR sekolah untuk esok hari sudah menunggu untuk dikerjakan. Hah miss those days.