Adult life is hard. Bener. Kalau mau kilas balik lagi, dulu waktu kecil problem terbesar kita cuma PR matematika, sekarang waktu udah gede tentu saja sudah jauh lebih besar daripada itu.
Yang membuat kehidupan dewasa itu sulit sebenarnya adalah kita mesti berdiri sendiri. Hidup sendiri, menentukan pilihan sendiri, dan konsekuensinya ditanggung sendiri. Berbeda apabila ketika kita waktu masih kecil yang berada dibawah payung orang dewasa.
Tapi walaupun susah, ada satu hal yang bikin kita bisa tetap survive. Pengalaman, dan kematangan. Pengalaman membuat kita menjadi paham, menjadi nyaman, menjadi tau. Tau atas suatu kejadian, kesamaan atas kejadian yang pernah dilalui, melihat dan membayangkan dari pattern pattern yang sama yang terbentuk, atau proyeksinya. Dengan mengetahui itu, membuat kita bisa menjadi lebih nyaman untuk melalui hidup yang sulit ini. Makanya banyak orang tua bilang, habiskan aja gagalmu di waktu muda, biar nanti kalau udah tua sudah punya pengalaman. Ya, konsekuensi gagal waktu muda jauh lebih kecil dibandingkan saat dewasa. Gagal itu harus.
Dengan memiliki pengalaman, kita menjadi matang. Matang atas pemikiran, bertindak dan berbicara. Bisa melalui situasi sosial yang sulit, tantangan yang sulit, dan berbagai hal sulit lainnya.
Disisi lain, apabila ada orang yang tidak pernah memiliki pengalaman yang kurang tentang hidup in general, untuk bekal kelak ia dewasa nanti, sejujurnya keliatan. Tapi disisi lain, manusia memang di design untuk melalui hardship ketika dewasa, jadi dengan sedikit pengalaman yang di kompress ke kehidupan dewasanya sesingkat mungkin dia tetap bisa matang. Sakit dulu memang, tapi nanti akan berlalu dan dia akan bisa menjalani kehidupan dewasanya.
Apa yang harus kita lakukan? Apabila kamu sering merasa takut, tapi kita tetap melakukannya, kamu sudah berada di jalan yang benar.