Age-based Seniority

· 2 minute read

Senioritas berdasarkan umur. Yang lebih tua akan lebih di-seniorkan, akan lebih menduduki jabatan yang tinggi daripada yang lebih muda. Ini culture dunia. Tapi pada jaman sekarang, culture yang datang dari nenek moyang kita ini sudah obsolete.

Kompetensi dan umur itu tidak berbanding lurus. Sama juga dengan kebijakan dan umur. Orang yang lebih tua dari kita, belum tentu kompetensinya lebih baik dari kita. Belum tentu juga lebih bijak dari kita. Bukan berarti karena dia sudah lebih lama hidup di dunia ini dia bisa mendapatkan kebijakan dan kompetensi.

Sekarang juga ada teknologi informasi, yang dimana informasi dapat didapatkan dengan mudah sehingga orang-orang muda mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk menjadi senior di umur mereka yang masih lebih muda dari rekan-rekannya yang tidak memanfaatkan teknologi untuk mengupgrade diri.

Jaman sekarang memang sudah tidak jarang lah anak muda yang menduduki posisi yang lebih tinggi. Aku belum pernah berada di kondisi ini. Posisi yang membawahi orang yang lebih tua. Tapi aku melihat beberapa temanku, dan aku sepertinya bisa merasakan rasanya.

Walaupun udah sering, masih banyak memang sensi antara golongan tua yang dibawahi oleh anak yang lebih muda. Budaya asia yang masih kekal akan menghormati yang lebih tua bisa jadi boomerang ketika kita mesti memimpin orang yang lebih tua. Disrespect, berontak itu yang bakal sering dihadapi. Pemimpin muda, untuk didengarkan itu benar saja tidak cukup. Mesti bisa berpolitik juga. Kecuali ada sangsi tegas yang dipunyai oleh organisasi untuk anak buah yang bertindak seperti itu. Beda dengan pemimpin yang lebih tua, dia cukup benar aja kita udah mau ngikutin.

Aku pro terhadap norma ini karena, memang yang mesti menjadi pemimpin itu adalah orang-orang yang memang kompeten. Bukan orang yang karena dia sudah mengabdi lama, sudah tua, ataupun karena orang yang banyak networknya. Mau tua mau muda, asal kompeten aku setuju. Karena pemimpin yang tidak kompeten itu, dampaknya bukan ke satu individu itu aja tapi ke semua anak buahnya, bahkan bisa nyenggol ke kelompok lain dan akhirnya menyebar kayak penyakit.

Aku juga percaya orang yang memiliki High IQ dan High Stress Tolerance adalah bibit pemimpin yang baik. Orang yang memiliki itu dan bisa me-leverage itu akan membuat orang itu bisa mendapatkan authority yang lebih tinggi dari orang yang lebih tua, atau orang lain yang sudah bekecimpung lebih lama di suatu domain.

Dari fakta ini, kalau kalian merasa pemimpin kalian itu intruksi dan decisionnya tidak baik, jangan di iya iyakan. Diskusi, kasi reasoning yang baik dan setir kemudinya, jangan minder jangan takut karena kalian lebih muda.

comments powered by Disqus