Agreeableness

· 2 minute read

Kalau berbicara tentang agreeableness, aku cenderung memiliki agreeableness yang tinggi. Awal-awal aku mikir, ini karena aku tidak memiliki cukup ilmu dan experience untuk memperdebatkan sesuatu. Ya itu benar di beberapa tahun ke belakang, dan sampai sekarangpun masih tetap ada. Tapi untuk sekarang walaupun aku tetap memiliki ini, reasonnya sudah bervaeriasi

Orang dengan memiliki agreeableness tinggi ini kata-katanya tidak cocok untuk menjadi pemimpin. Ini menurutku memang ada benarnya, tapi tidak semuanya. Bukan berarti karena dia batu dia cocok jadi pemimpin, bukan juga karena dia iya iya aja dia tidak cocok. Porsinya, aku bisa bilang 70-30, agreeable di 30, disagreeable di 70.

Pemimpin mesti bisa memfilter dan mengekstrak kebenaran dari segala opini yang berdatangan dan mengumpulkan jadi satu kesimpulan dan membuat keputusan yang the best from the worst. Opini-opini yang datang itu akan kebanyakan tidak ada isinya, dan tidak ada kebenaran, oleh karena itu kecenderungan untuk tidak setuju itu memang harus ada. Walaupun untuk outlier, memiliki teman diskusi, atau bawahan yang kompeten yang bisa memberikan masukan dengan kebenaran dan isi yang baik, itu juga mesti bisa memfilter itu.

Dan menariknya lagi, orang tersebut tentu saja tidak konsisten. Apabila ia merasa bahwa saran ia sering dijadikan keputusan, kecenderungan untuk memanfaatkan situasi ini untuk memberikan saran yang hanya menguntungkan dia itu itu tinggi. Sehingga, pemimpin juga tidak boleh bias. Bukan karena teman atau bawahan itu sering memberikan saran yang tepat, dan sudah menjadi orang “kepercayaan”, tidak boleh secara buat mempercayai semua yang keluar dari dia. Percayai saran dan opini yang datang, bukan dari orang yang memberikan saran atau opini tersebut.

Itu menurutku kenapa pemimpin mesti memiliki porsi agreeableness 70:30

Lalu untuk agreeableness yang tinggi. Agreeableness yang tinggi memang sering merenggut hak kita karena tergiring oleh ide, opini dan kesimpulan yang tidak menguntungkan. Tapi yang aku rasakan, dengan memiliki ini, banyak lawan bicara yang jadi suka berinteraksi dengan kita. Ya karena sesimple ide,opini dan kesimpulan mereka di acknowledge oleh orang dan itu memberikan rasa yang menyenangkan. Dan rasa dan sensasi itu dicari-cari, yang bisa didapat dengan berinteraksi dengan kita, orang-orang yang memiliki agreeableness tinggi. Yang berujung pada orang-orang senang sharing dengan kita. Kalau kita sadar akan ini, ini kita bisa manfaatkan di berbagai situasi sosial sebagai nilai tambahan kita sebagai orang yang memiliki sifat ini.

Kalau mau lebih lagi kita bisa tetap agree di depan, walauapun di belakang kita tidak melakukan itu. Dengan itu kita akan bisa mendapatkan kepositifan dari dua sisi sifat ini.

comments powered by Disqus