Amarah

· 1 minute read

Amarah adalah salah satu emosi. Kebanyakan emosi negatif, tapi apakah amarah ini ada positifnya? Menurutku ada. Aku menyamakan amarah dengan mabuk. Karena kebanyakan ketika kita marah, kita tidak memikirkan konsekuensi dari perbuatan kita, yang penting goalnya kita tertuju ke object marah itu, supaya amarah kita tersalurkan dan object itu menjadi tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Padahal itu telah mengorbankan banyak hal.

Mabuk juga sama, minum supaya kita mabuk, tujuannya supaya feelsgood dan menghilangkan beban pikiran. Beda tujuan tapi kesamaannya adalah mengabaikan konsekuensi dari itu.

Terus amarah bagaimana yang positif? Marah yang disengaja. Supaya kita bisa mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Dengan marah yang disengaja, kita tau batasan yang harus kita lakukan, supaya kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan tanpa mengorbankan sesuatu dari dampak amarah yang kita lakukan.

Parents sometimes menggunakan ini untuk mendisiplinkan anakanya. But turn out, amarah yang memang sengaja, malah karena keseringan dan berubah amarah negatif yang akhirnya mengorbankan tumbuh kembang si anak. Not good.

Walaupun aku percaya ada amarah yang positif, tapi aku prefer untuk tidak menggunakannya. Karena it need to self-mastery to control and use an anger. Kalau masalah bisa selesai tanpa amarah, kalau sesuatu kita bisa dapatkan tanpa amarah, kenapa mesti marah?

comments powered by Disqus