Badan Rapuh

· 2 minute read

Hari ini aku kepeleset di tangga. Tangan kiri menumpu badanku biar tulang ekorku tidak terbentur dengan lantai. Pergelangan kiriku langsung bengkak. Langsung ke fisiotheraphy, untungnya dibilang ringan, tapi sakitnya wohoo sakit banget. Sekarang udah mendingan, udah bisa dipakai ngetik. Cuma jatuh biasa lho, enggak jatuh dari lantai 2 atau gimana, tapi efeknya lumayan.

Aku ngerasa badan kita ini sangat rapuh di modern world. Modern world yang sudah di dominasi oleh konkrit dan logam, yang powernya bisa memberikan kita damage ton-ton-an. Tindakan recovery lebih banyak dari tindakan prevensi. Tindakan prevensi masih sangat simple dan tradisional menurutku, seperti menggunakan helm dan seatbelt, dan ikuti aturan semacam k3 dll. Tindakan recovery aku akui sudah sangat berkembang. Sudah bisa mengurangi tingkat kematian dan permanent damage. Tapi sebelum sampai bisa di sembuhkan, orang itu sangat menderita. Bahkan waktu diobati sering juga sakitnya minta ampun. Tangan kiriku sakit kali waktu dibawa ke fisio, kalau bisa di prevensi kan harusnya aku tidak menderita kayak gini.

Prevensi akan selalu lebih baik daripada recovery, tapi adanya kapabilitas untuk tindakan recovery bisa membuat kita peace of mind, sometimes bisa membuat kita tidak mawas diri. Tapi rasa sakitnya selama proses bisa bikin kita tetap waspada dan berhati-hati.

Belum ada tindakan pencegahan yang modern, yang futuristic. Menurutku automobile yang kayak Tesla itu adalah salah satu pioneer. World needs more of that.

Ketika aku jatuh aku langsung mikir kayak gimana kalau kita punya exo-skeleton yang bisa kita gunakan, user friendly, dan membuat aku tidak terkena dampak langsung atas benturan” that will be nice.

We need more tech in this area.

comments powered by Disqus