Beauty

· 3 minute read

Tulisan ini aku menjelaskan sedikit tentang beauty:

Untung Cantik

Kenapa kita menganggap bunga itu indah? Sure kita bisa menjelaskan karena bunga itu warna-warni, bentuknya bagus, simetris dll.

Kenapa kita menggangap langit biru itu cakep? Kita juga bisa bilang karena biru langit itu adalah favorit, dan karena udah jarang-jarang langit keliatan biru lagi.

Kenapa kita menganggap sebuah bangunan itu cantik? Bisa saja karena bangunan itu memiliki detail yang sangat detail. Bahkan sampai seganggang pintu pun tidak luput dari detail, ada ukirannya misalnya.

Ada dua kubu. Banyak yang bilang beauty itu adalah sesuatu yang absolut. Maksudnya kalau sesuatu itu beauty, berarti hal itu memang beauty di mata semua. Tapi ada juga yang bilang relatif. Berarti sesuatu itu beauty, karena penikmatnya yang menggangap itu. Belum tentu itu juga beauty dimata yang lain.

Sebenarnya kalau ditarik lagi terus-terusan, aku percaya yang bener itu sebenarnya yang kedua. Tapi beauty absolute itu ada.

Beauty itu sebenarnya sebuah fenomena natural tarik menarik untuk mendapatkan sesuatu yang dia inginkan.

Kita coba case bunga:

Bunga itu tujuannya adalah agar tumbuhan bisa berkembang biak. Supaya serbuk sari-nya mau diangkut ke putik lain. Oleh serangga, lebah biasanya. Nah terus, gimana dong supaya serangga mau melakukan itu? Tumbuhan menciptakan inovasi: Bunga. Tumbuhan sengaja membuat bunga berwarna-warni supaya standout dari mayoritas warnanya dia hijau/coklat. Plus ditambah nektar, akhirnya sukses deh tujuan si tumbuhan. Serangga mau hinggap sana-sini.

Di case bunga ini, beauty bagi serangga pembawa (aku lupa namanya) adalah absolut.

Sama halnya juga dengan hewan, para jantan rebutan betina. Case ini yang menjadi beauty adalah si jantan Karena si jantan yang ingin men-attract si betina. Sama kayak case bunga. Contoh Burung merak, si betina bakal milih si jantan yang ekornya paling ‘beauty’. Case burung merak disini juga absolut. Beauty jantan, bagi si betina adalah absolut.

Di manusia bagaimana? Untuk beauty di case kembang biak juga hampir sama. Tapi banyak hal-hal beauty yang tidak ada sangkut pautnya tentang kembang biak. Contoh arsitektur, lukisan, lagu.

Man-made beauty. Tujuan dibuatnya beauty itu untuk menarik interest sesama manusia. Contoh kolektor lukisan, mengkoleksi lukisan yang bagus-bagus dan langka-langka, supaya menarik para kolektor lukisan untuk dateng ke showroomnya dia dan membuat kenalan. Ada networking effect.

Dalam case ini, beauty itu relatif. Karena, bisa aja aku gak suka dengan lukisan yang dia koleksi. Dan gak dateng di pagelarannya dia. Jadi si kolektor mesti tau, apakah ini juga di anggap beauty oleh orang-orang. Bukan beautynya dari matanya dia aja.

Terus bagaimana dengan langit biru? Itu beauty yang relatif. Ada orang yang suka, ada orang yang enggak Tapi case ini, si langit enggak ingin meng-attract apa-apa ke kita. Enggak ada tujuan “Beauty” dia berwarna biru. Dia biru, ya karena secara natural dia biru aja udah.

Sakit kepala sumpah mencari tau tentang beuta-beauty ini. Cukup nikmati aja udah. Oh dan kalau bisa jadilah beauty 😉

comments powered by Disqus