Beli Buku Impulsif

· 2 minute read

Hari itu di Bandara, pulang dari Jogja habis menghadiri wisuda adik sepupu. Sambil nunggu flight, mampir ke toko buku disana. Karena tokonya di bandara aku kira harganya bakal mahal, ternyata ada yang tidak. Aku melihat dari sampul asli buku, yang berisi harga $14, disana harganya 150 ribu. (Lebih murah malah kalau rate sekarang!). Jadinya aku coba beli satu novel fiksi, karena aku sama sekali gak pernah baca novel fiksi tebel, judulnya Dune.

Semenjak itu aku jadi punya tujuan, mau membangun kesenangan baru, buat beli buku secara impulsif. Dari waktu itu sampai saat ini aku beberapa kali ke toko buku bareng pacar, dan yah ke toko buku itu selalu menyenangkan. Banyak buku menarik yang ingin kubaca dan beli. Tapi aku selalu diingatkan buat “Habisin dulu buku kemarin baru beli”. Karena novel fiksi yang aku beli 2 bulan lalu itu baru setengah kubaca (400 dari 800 pages).

Aku merasa, keinginan untuk implusif beli buku ini bisa menjadi trigger buat rajin membaca. Walaupun aku selama ini memang membaca, di kindle dan e-book, tapi memang tidak ada yang mengalahkan sensasi baca buku sungguhan. Kayak, teksurnya, wanginya, bentuknya di mata. Ini udah level metaphysical sih.

Also aku juga punya cita-cita buat punya library sendiri nanti kalau udah punya rumah. Satu rak besar menutupi sisi full salah satu tembok yang isinya buku semua. Rajin dulu baca buku makanya.

Di rumah ada banyak buku, bapak punya lemari kaca sendiri isi buku, tapi aku tidak tertarik buat baca buku disana, lebih menarik beli hahaha. Mungkin ini cuma keinginan membeli/spend money, gak pingin baca. Tapi gapapa, at least uangnya pake beli buku, bukan pake hedon hedon yang lain.

comments powered by Disqus