Aturan utama untuk berdiskusi adalah semua anggota diskusi memang memiliki etikad baik untuk berdiskusi, untuk mencari tau informasi, saling bertukar informasi dan mendapatkan mufakat atau solusi dari masing-masing pribadi.
Ketika sudah ada anggota yang ikutan berdiskusi cuma untuk didengarkan, membesar-besarkan diri, untuk memuaskan egonya dia, cara yang paling cepat dan hemat adalah jangan dianggap, tendang atau batalkan diskusi dengan orang itu.
Karena kalian pasti sudah pada tau, orang yang dateng cuma hanya ingin ngeboost dirinya sendiri, setiap dari argumennya dia tidak akan terima akan bantahan dan akhirnya menyerang personal bukan menyerang isi argumen, biasanya akan kayak gitu.
Ketika kalian dikondisi yang tidak bisa keluar dari sebuah diskusi, misal karena orang ini adalah kenalan kalian atau dengan berbagai alasan yang lain, kasi makan egonya. Tanyain terus apa-apa, gali semua informasi yang bisa di gali, manfaatkan, tambah knowledge kalian. Karena ketika kalian ngasi makan ego orang tersebut, dia akan dengan senang hati terus bercerita, memberikan informasi, bahkan gak jarang kalian akan mendapatkan informasi yang sebenarnya rahasia, yang bisa kalian manfaatkan dimasa depan.
Ketika diskusi berjalan passive, dalam artian tidak ada saling balas argumen dan anggota lain hanya diam saja, yasudah. Gunakan waktu itu sebagai wadah untuk mengeluarkan apa yang kalian sudah pelajari selama ini, apa yang sudah kalian ingin katakan tapi tidak bisa karena tidak ada media. Sharing lah. Tapi ingat, jangan sampai kita dimanfaatkan, akhirnya membocorkan sesuatu yang harusnya tidak kita katakan, kebalikan case tadi.
Ketika diskusi, isi dari argumen memang penting, tapi yang paling tidak kalah penting adalah cara menyampaikan argumen. Tidak ada orang yang suka dengan orang yang menyampaikan argumen dengan arogan. Ketika kalian merasa diposisi itu, sadari dan segera lakukan switching.
Arogan itu terkadang memang dibutuhkan untuk memberikan kepastian yang lebih kuat akan kebenaran argumen kita, tapi sometimes kalau berlebihan, itu malah bisa jadi bumerang. Kalau argumenmu baik, kalau artikulasimu mantap, mengeluarkan emosi ketika berargumen itu tidak dibutuhkan.
Also, selalu diingat, mungkin ini tidak disemua forum diskusi tapi, setiap argumen itu bobotnya tidak sama. Sometimes kita tidak bisa memberikan ruang dan waktu yang sama argumen yang high quality dan low quality. Ketika berada di suatu forum yang memang membutuhkan solusi critical, jangan segan untuk memotong argumen dari anggota ketika memang terlihat argumen itu low quality. Ignore the noises. Save times, and resources. Walaupun ini memang perlu dikasi claim diawal diskusi bahwa semacam “argumen bisa dipotong, kalau…” atau sejenisnya agar tidak terjadi masalah personal.
Catatan yang paling simple buat kita pribadi aja deh: Ketika kita memang ingin berdiskusi, matangkan pikiran kita bahwa tujuan dari diskusi ini adalah solving problem. Bukan untuk pamer, bukan untuk adu pengalaman. Dengan mengerucutkan niat, aku yakin peran kita di diskusi akan berguna. Walaupun anggota lain beda cerita.