Cinta pertama seorang bocah lakik adalah cinta dari ibunya. Sedikit dia tau, ternyata cinta pertama yang dia dapatkan itu adalah cinta terbesar terakhir yang akan mereka rasakan sepanjang hidupnya.
Ketika bocah itu beranjak dewasa, dia akan berekspektasi kalau romantic love, cinta yang akan dia dapatkan dari pasangannya nanti kelak adalah cinta yang sama seperti cinta yang diberikan oleh ibu. Faktanya adalah tidak.
Dia bingung, kenapa cinta seperti cinta ibu itu tidak pernah dia dapatkan. Fenomena bucin, toxic relationship adalah after-effect dari ekspektasi cinta ibu ke pasangan yang tidak akan pernah terpenuhi.
Dibandingkan dengan cinta ibu, yang cinta murni tanpa pandang bulu, penuh perlindungan dan pengobanan. Cinta romantis dengan pasangan, itu transaksional. Kita harus memberi sesuatu baru dapat sesuatu . Disitu bedanya. Women is not mom.
Bocah yang menerima “cinta ibu” di keluarganya akan memiliki delusi ini. Namun bagaimana dengan dia yang tidak pernah merasakan cinta ini? Kemungkinannya ada dua:
- Mereka lebih realistis. Mereka tidak pernah tau that kind of love exists, oleh karena itu mereka hanya melihat realita yang ada.
- Mereka tetap delusi. Walaupun mereka tidak pernah mendapatkan cinta ibu, namun mereka ingin mendapatkannya, karena terinfluence dari film,internet atau keluarga temannya.
Pria yang background kecilnya seperti ini akan bingung. Dan perlu learning the hardway untuk melihat realita secara lebih baik. Expect to fail.