Checkpoint, on IQ

· 2 minute read

Januari kemarin aku kebagian buat ikut training AWS. Solution Architect AWS yang harga trainingnya lumayan mahal. Dapat voucher untuk mengikuti sertifikasinya, dan akan expired di tanggal 22 April nanti.

Udah lama gak belajar kayak gini, karena kalau melihat kisi-kisi, soal sertifikasinya beneran kayak soal ujian SMA. Yang materi banget, buku banget. Harus hafal detail-detail gitu kayak ujian biologi.

Aku menyadari bahwa, apabila dipertemukan dengan foreign knowledge, ilmu yang bener-bener baru buatku, aku membutuhkan 2x-3x pengulangan supaya bisa memahami. Atau 1x, tapi 1x nya lagi itu dicatat dan dirangkum. Yang artinya IQ ku cuma rata-rata. Tidak penah tes IQ, tapi paling mentok sepertinya cuma 120 saja.

Memiliki IQ yang tinggi memang paling gampang melihatnya dengan bisa belajar dengan cepat. Apabila dihadapi dengan konsep baru, bisa memahami dengan cepat. Jago matematika, itu juga bisa jadi pertanda. Tapi, ada juga cara supaya belajar lebih cepat tanpa bakat alami IQ yang tinggi. Connecting the dots.

Belajar fundamental, pelajari banyak hal. Apabila kita paham fundamental, dan dikasi sesuatu yang baru, kita bisa connecting the dots dari fundamental. Lalu tak jarang juga bisa dari ilmu-ilmu lain yang memiliki kesamaan, sehingga dengan connecting the dots itu, kita bisa memahami lebih cepat, artificialy lebih cepat, walaupun IQ kita rata-rata. Nah, sebelum connecting the dots, untuk membentuk dots dots itu diotak kita, ya kita mesti sering membaca, mencoba hal baru, mempelajari hal baru.

Jadi buat kita para IQ average, jangan berkecil hati, cukup belajar lebih giat dan dan perluas wawasan, kuasai fundamental, itu akan bisa menjamin kita akan secara artificial kemampuan memahami akan lebih cepat.

Sekarang aku berada di halam 200 dari 600 halaman materi untuk sertifikasi. Tulisan ini jadi checkpoint apakah aku bakal sukses untuk belajar, sukses untuk lolos sertifikasi, atau tidak.

comments powered by Disqus