Dopamine 2

· 3 minute read

Kemarin kita bahas dopamin itu apa dan kenapa itu mempengaruhi psikis kita. Sekarang kita bahas leveraging informasi itu supaya menguntungkan buat kita.

Ketika dopamin tinggi, berarti kita bisa termotivasi untuk mengerjakan sesuatu, even task yang susah sekalipun. Kalau dopamin rendah, berarti kita tidak termotivasi. Tapi kalau kita menggunakan sesuatu yang tidak baik untuk meningkatkat kadar dopamin seperti kokain dan meth, memang itu terasa baik untuk sesaat, tapi dia bakal crash, dan akhirnya berdampak long term dengan menurungnya kadar baseline dopamin kita.

Berarti sekarang kuncinya 2 itu. Meningkatkan kadar dopamin, dari sumber yang baik, supaya tidak crash dan even supaya bisa meningkatkan baseline dopamin kita.

Dari podcast itu ada beberapa teknik yang dianjurkan. Kita bahas dari teknik yang paling eksplisit.

Mandi air dingin. Disebutkan disana, mandi air dingin bisa meningkatkan kadar dopamin hingga 3x lipat. Yang menajakjubkan, ini bertahan sampai 45 menit awal, dan akhirnya turun sedikit demi sedikit. Semakin kita tidak resistance, semakin efektif mandi air dingin ini. Semakin kita sudah terbiasa, semakin tidak efektif. Jadi lakukan ini jarang-jarang, well kalau kalian terus-terusan bisa tidak terbiasa lakukan tiap hari sih tidak apa-apa, tapi itu menurutku presentasenya jarang. Kenya ada di jangan terbiasa. Lakukan di pagi hari, supaya kita bisa mengawali hari dengan termotivasi dan good mood. Menurutku ini recommended, murah mudah dan efektif

Kedua, kegiatan atau substance yang meningkatkan dopamin memang ada yang darisononya diciptakan seperti itu. Primitif pathway lah dibilangnya. Semua manusia sama. Tapi ada yang tiap individu dia bisa bikin pathway sendiri atas aktifitas atau substance yang meningkatkan kadar dopamin atau enggak. Bilang saja Budi suka angkat beban, Ana suka cardio. Ketia Budi angkat beban, peningkatan kadar dopamin yang dihasilkan budi akan lebih tinggi dari pada Ana. Begitu juga sebaliknya ketika Ana melakukan cardio, buat anak itu aktivitas yang menghasilkan dopamin tinggi, tapi tidak untuk Budi. Jadi kita bisa menciptakan itu karena kita memiliki otak sadar. Fakta ini membuat kita menjadi tau bahwa, kita bisa lo membuat aktivitas yang tidak kita sukai, tapi kita jadi suka.

Caranya adalah berdasarkan podcast, kita harus cintai prosesnya. Bukan kita suka resultnya, bukan juga kita suka sesaat sebelum proses. Harus di proses. Cara untuk mencintainya gimana? Ini agak klise, kita harus mengaffirm diri kita dengan kesadaran kita. Kita harus mengaffirm, bahwa proses ini, adalah sesuatu yang baikin dilakukan, proses ini harus, dan akan memberikan kebaikan untuk ku dimasa depan. Lakukan itu secara repetitif, dan lama kelamaan pathway itu akan tercipta dan akhirnya setiap kita melakukan proses tubuh akan menghasilkan dopamin sedikit demi sedikit, dan akhirnya kita suka.

Banyak terjadi, misal ketika olahraga, atau yang dicontohkan di podcastnya itermittent fasting. Malah banyak orang yang suka “puasanya”, daripada end goalsnya, buka buasa, karena fakta itu.

Tapi memulai tentu susah. Cara untuk mempermudah mulai adalah dengan me-layer kegiatan utama yang kita inginkan untuk lakukan dengan kegiatan yang memang terbukti menghasilkan dopamin. Dengerin musik, kasi reward ketika selesai dilakukan dll. Tapi selau take a note, layering aktifitas ini jangan sering dilakukan, karena kita akan jadi “bosen” dan akhirnya males untuk lanjut mau di layer kayak gimana. Jadi willpower harus tetap include disini

Untuk obat. Ada beberapa obat yang di mention di podcastnya. Tapi aku gak begitu mau nangkep karena, selain kayaknya gak ada di Indonesia, lebih baik lewat jalur alami dulu kalau dalam kondisi tidak sakit atau bagaimana.

Dan satu lagi hampir lupa. Kafein. Kafein ini bisa disebut sebagai salah satu kegiatan yang baik ketika ingin meningkatkan dopamin. Kafein ini bukan meningkatkan dopamin secara langsung, tapi dia mengenhance neuron produsen dopamin supaya bisa lebih banyak menghasilkan dopamin ketika ada trigger. Jadi mengonsumsi kafein adalah salah satu kegiatan layering yang recommended.

comments powered by Disqus