Drama

· 2 minute read

Ketika kita menonton film box office, kita pasti mencari-cari bagian serunya dari film itu dimana. Bagian seru biasanya konflik yang menjadi rintangan pemeran utama, untuk menuju goals yang ia inginkan. Kita pasti mencari itu, karena itulah yang bakal kita di kemudian hari.

  • Ketika kita nonton spiderman no way home, kita akan ingat, ketika aunt may yang dibunuh oleh goblin.

  • Ketika kita nonton Dune Sequel 2, kita ingat ketika Paul nge-silence si madam bene gesserit itu.

Darisana kita bisa tarik bahwa, kita memiliki kapasitas untuk menyukai drama. Tapi drama dalam kehidupan nyata? Tidak ada bedanya.

Aku by default orang yang tidak suka drama (irl). Selalu mencari jalur yang menghindari konflik, walaupun itu perlu mengalah, walaupun itu perlu pergi. Tapi setelah besar ini, aku harus melawan ketidaksukaan ini. Karena, apabila terus dilakukan, lebih banyak ruginya daripada untungnya.

Tapi disisi lain, mayoritas orang-orang itu suka drama. Mereka suka bukan karena mereka tau, dibalik memenangkan drama ini ada reward yang menanti, tidak. Mereka suka prosesnya. Mereka suka keseruan drama, mereka suka bentak-bentak, pusing-pusingnya, kepuasan menghina, merendahkan, kepuasan menangnya. Apabila satu drama sudah selesai, mereka akan menjadi drama-drama lain, menjadi pencipta drama di hidup orang-orang yang mereka singgahi.

Drama adalah event yang hanya terjadi berdampingan dengan sosial, artinya karena kita makhluk sosial, drama ini sebenarnya tidak terelakan. Rule of thumb ku ketika harus involve di drama atau tidak:

  1. Apakah dengan involve di drama ini, ada gain yang bisa didapatkan, ada sesuatu yang bisa dipertahankan? Apakah sesuatu itu worth untuk dipertahankan? Apabila jawabannya iya, iya dan iya, maka involve di drama ini: Contoh: Tetangga mu masang pipa air, tapi ia masang pipanya di bagian tanah yang seharusnya jadi milikmu. Kamu harus buat drama agar tanah mu bisa di reclaim kembali, dengan tetanggamu.

  2. Akan ada orang yang selalu mencari drama. Kebanyakan mereka tidak paham bahwa, mereka itu bukan mencari justice, tapi mencari kepuasan atas proses drama ini. Hindari orang-orang seperti itu karena ketenangan tidak akan pernah bisa bertahan lama apabila ada orang tersebut disisimu.

comments powered by Disqus