Dunning Krugger Effect. Istilah korelasi antara kompetensi dengan kepedan atas kompetensi tersebut. Ketika kamu tau dikit, maka kamu banyak omong, ketika kamu tau banyak, kamu malah lebih milih untuk diam. Kompetensi yang dimaksud ini ada di berbagai sektor, dari kompetensi yang paling useless hingga kompetensi yang bisa mendatangkan a lot of money. Kalau di Indonesia ada istilahnya juga. Jadilah seperti padi, semakin berisi semakin menunduk. Jadi kalau semakin kita memiliki ilmu, jangan besar kepala, jadilah humble. Gitu. Tapi di Dunning Krugger Effect ini ada sedikit pembeda, anomalinya berada pada orang yang masuk kategori middle. Mostly dunning krugger effect itu ada di meme ini:
low iq high iq meme on productivity
Yang seharusnya, kalau kita melihat tingkat kompetensi dengan kepedean atas kompetensi itu berbanding lurus, kalau ini malah enggak. Aku merasa “Effect” ini benar. Aku ketika lagi baca buku terus mendapatkan konsep baru, aku bakal dengan lantang suka cerita ke orang-orang bahwa ada konsep ini lho, seolah-olah aku udah paham banget. Tapi ketika aku lagi kayak gitu, aku juga sadar, bahwa ini aku lagi di fase “banyak omong”, jadi biasanya aku suka tersuratkan semacam: “Ya biasa, orang yang dikit tau pasti banyak omong” atau “gitu yang aku baca”. Supaya terlihat lebih humble. Sepertinya aku tau alasan kenapa orang yang kompeten lebih milih untuk diam. Pertama orang yang kompeten akan sadar ternyata ada gunung es yang waktu itu tidak terlihat dan sekarang terlihat. Kedua menghindari debat dan pertanyaan tak berbobot. Orang kompeten, mungkin bisa dibilang sombong, karena tidak mau berdebat dengan orang yang dia rasa kompetensi terhadap hal tersebut lebih rendah darinya. Sombong yang humble, jadi lebih baik diam.