Fiksi jadi nyata

· 2 minute read

Fiction define future. Siapa lagi dari kalimat itu yang relate kepada sebuah kartun yang sangat fenomenal: The simpsons. Banyak episode dan cuplikan the simpsons yang sudah dibuat dan tayang puluhan bahkan belasan tahun lalu, akhirnya kejadian di dunia nyata. Banyak. Bahkan banyak teori konspirasi yang menyebutkan bahwa creator simpson itu sudah menemukan mesin waktu dan sudah pernah ke masa depan. Lucu gak?

Bukan cuma the simpsons. Mungkin, kita as society dunia ini secara alam bawah sadar bergerak ke sesuatu yang kita konsumsi seperti media dan prediksi kartun? Atau sesimple creator dari media ini dia sangat jenius, dan sudah bisa meramal masa depan dengan imajinasi dan kreatifitas mereka. Atau bahkan masa depan itu memang gak serumit itu dan predictable? Aku gak tau, mungkin gak ada yang tau juga, tapi yang jelas, jangan remehkan fiksi-fiksi ini.

Tahun 2021, aku memainkan game favoritku di PS4, Persona 5, versi Striker. Dimana villain utamanya adalah Pikiran Sadar Apps AI yang sedang marak di install oleh semua penduduk jepang. Awal-awal mereka sangat senang karena AI powerful ini (kalau aku inget namanya sophie ?) bisa membantu mereka, dan memudahkan pekerjaan, aktivitas dan rutinitas mereka. Tapi lama kelamaan, masyarakat jadi pemalas. Mereka seperti tubuh tanpa jiwa, apa-apa nanya AI, mau makan siang nanya AI, mau nyebrang jalan nanya AI, diarahin kemanapun sama si AI mau aja. Dan turnout AI-nya memiliki malicious intent yang ingin menguasai manusia, dengan cara itu, menjadi assistant super, manusia gak usah mikir, jadi bego bego aja gpp bisa tetep hidup. Kita lihat seberapa cerita ini pada saat ini di tahun 2023, semenjak kemunculan Large Languange Model yang sangat powerful dari Open AI ini.

Tadi aku mau nulis artikel tech. Sudah lama gak pernah nulis blog tentang kerjaanku as software engineer, dan akhirnya aku nulis lagi. Tentu saja, ketika menulis, chat gpt tab selalu terbuka dan akan selalu dibuka ketika aku butuh sesuatu. Udah kayak kota P3K. Apapun yang jawaban dari chat gpt 80% nya aku gunakan. Di momen itu aku berpikir, kok aku jadi di dikte oleh AI ya, di atur oleh technology ya?

Yes, sangat mungkin, story persona 5 diatas, terminator, dan cerita tentang AI jahat lainnya itu akan bisa terealisasi. Kita berharap ini tidak terjadi. Fiksi boleh jadi nyata, tapi realisasikan fiksi-fiksi yang baik, yang buruk, tetaplah jadikan fiksi. Bawa kesadaran kita untuk bergerak, wujudkan fiksi yang baik. Kita yang memanfaatkan teknologi, jangan sampai sebaliknya.

comments powered by Disqus