Dari seminggu kemarin aku lagi ada mainan baru. Foto-foto pake kamera digital bapak tahun 2010. Ini karena temanku, dia beli kamera digital dan hasil fotonya vintage dan nostalgic, dan jadinya aku juga ikutan. Untungnya bapakku punya kameranya dia dulu dan masih berfungsi, well walaupun kadang-kadang ada error mesti direstart, tapi aku gak perlu keluar uang buat beli hahaha.
Yang menjadi menarik dari motret dari kamera ini adalah, sensasi nostalgia dari hasil jepretan yang diberikan. Serius. Aku seperti kembali lagi ke masa-masa dulu. Walaupun itu jaman sekarang. Kita memang suka bernostalgia.
Tapi kenapa ini menjadi ngetren lagi, hukum mainstream-anti mainstream. Ketika sesuatu yang baru itu sudah mainstream, ada aja orang-orang yang ingin menjadi anti mainstream. Cara yang paling gampang adalah membangkitkan teknologi lama. Sensasi melawan arus, merasa “unique” itu membuat sebagian orang ikutan kembali kesini. Aku yakin apabila ini beneran jadi mainstream, orang-orang itu pasti akan berpindah haluan.
Tapi disisi lain, sama yang seperti aku bilang, memotret menggunakan ini, ada sensasi nostalgia yang diberikan. Bagaimana hasil jepretnya, bagaimana non-instant nya, which means prosesnya, kita kangen prosesnya juga. Pretty cool. Teknologi seperti roda, berputar aja terus. Bahkan sekarang ada apps masa kini yang bikin supaya foto kita itu menjadi vintage. Dash cam. Aku pake itu juga untuk menenhnace hasil jepretanku.
Aku sejujurnya tidak terlalu into ke fotografi, tapi dengan ini cukup menjepret-jepret, mengabadikan momen dengan kamera jadul ini, sudah cukup. Sensansinya kudapatkan, dan menyenangkan.