Selama kalian hidup, pasti kalian pernah denger cerita orang yang konteksnya kayak gini. Ada orang yang dulu hidup didesa, lalu nekat merantau ke kota dengan hanya bermodalkan sepeser rupiah. Lalu dia kerja keras dan sekarang sukses.
Aku yakin cerita ini pasti kita pernah dengar. Karena cerita ini sangat banyak ya, jadi aku berpikir kisah ini bukan kebetulan. Apakah ini sebuah budaya “the hardway” untuk sukses untuk jaman dulu? Atau mungkin masih relevan sampai sekarang?
Kalau di amerika, kalian sadar gak, para CEO-CEO dari top tech company itu dipegang oleh orang India? Kalian tau gak Gary Vayneerchuck, itu dia imigran yang ke amerika dan dia jadi salah satu investor dan konten kreator top dunia?
Konteksnya sama, walaupun yang ini dari desa ke kota, kalau itu dari negara berkembang dan ke negara maju. Tapi kenapa kebanyakan seperti itu?
Mereka tau adanya perbedaan. Perbedaan dari lingkungan yang kurang kesempatan dengan lingkungan yang yang penuh dengan kesempatan untuk memperbaiki hidup. Ketika datang ke negara maju mereka merasakan tempat ini banyak banget opportunity yang bisa mereka ambil. Karena itu, mereka jadinya memanfaatkan itu dan membuat hidup mereka dari baik.
Berbeda dengan low to middle class yang lahir dan besar di negara maju atau kota. Opportunity ada, tapi mereka tidak bisa merasakan. Opportunity itu dianggap suatu yang normal, menyatu hingga tidak bisa dirasakan. Ya karena dari kecil, mereka sudah dikelilingi hal itu, sehingga menjadi kebal. Mereka tidak punya pembanding, atas seberapa beruntung hidup mereka sebenarnya. Jatuhnya take it for granted.