Free Write 5 Minutes: Financial mindset shift

· 2 minute read

Beberapa tahun ke belakang, aku banyak mengalami beberapa financial mindshet shift. Perubahan mindset terhadal finansial. Tentu karena tiga tahun belakang ini, aku sudah berubah dari mahasiswa yang masih minta bekel mama, dan orang kerja yang udah dapet upah bulanan. Tapi ada lagi selain itu.

Tahun 2019. Entah kenapa di youtube, instagram dan sosmed lagi ramai banget topik investasi. Entah rame karena beneran rame atau karena aku yang searching itu mulu di internet jadi rekomendasinya itu mulu. Tahun ini aku belajar, cuma orang jaman dulu yang masih nyimpen uang di bank. Reksadana, stock market, peer to peer landing, bikin akun ipot, dana darurat, nyisahin gaji buat rutin nabung reksadana, mencatat pengeluaran. Ditahun ini lah pokoknya aku merasa gaji/uang bulanan, yang dulu gak masalah kalau habis, sekarang mesti di tabung, dan itu bukan di bank.

Tahun 2021, tepatnya bulan april. Waktu $doge lagi kena jackpot, aku ikut kecipratan juga. Dari kejadian ini, pikiranku tentang finansial berubah lagi:

  1. Dapet uang dengan cara yang tidak biasa itu real. Dibeberapa kesempatan juga mikir ngapain kerja capek-capek, kalau dengan ini cara unik aja bisa dapet banyak.
  2. Uang hanya alat. Setelah dapet jackpot, aku berpikir uang hanya alat. Bukan sesuatu yang kita mimpikan, bukan sesuatu yang kita kejar seumur hidup. Money is tools for having good life. Ideal world, bisa dapet uang tanpa “kerja”. Dan itu sudah banyak dilakukan orang-orang.
  3. Judi = taking risk, dan ada disegala aspek. Taking risk kalau enggak mau hidup gini-gini aja. Taking risk bisa dalam bentuk apapun. Dan tentu konteksnya disini yang berhubungan dengan uang.
  4. Safe net. Pekerjaan tetap adalah safe net. Jangan cabut sebelum merasa menghasilkan cukup dari income stream yang berbeda. Safe net bikin tenang, pikiran tenang bikin maksimal nyari another income stream.

Belajar dari pengalaman sendiri memang lebih ngena, walaupun ada banyak artikel di internet yang membuktikan kesimpulan diatas, tapi tetep aja kalau belum mengalami pasti gak bakal dipercaya. Tentu ini bakal berubah lagi, dan harapannya menjadi lebih bijak.

comments powered by Disqus