Free Write 5 Minutes: Fortune Teller

· 2 minute read

Ketika seorang peramal bilang: kamu harus melakukan x,y,z agar sukses, apakah kamu percaya? Kalau aktornya kita ganti Bill Gates apakah kamu bakal lebih percaya? Di konteks ini aku yakin dijaman sekarang kita lebih percaya Bill Gates dari pada si peramal. Perbedaannya dimana? Bedanya ada di sukses yang terlihat. Eksternal sukses.

Kita bisa saja ngasi tau orang, misal kita baca buku self development bagus. Kita ngasi tau poin-poin penting dari buku itu ke orang lain. 90% orang itu enggak langsung percaya dan melakukannya. Orang lain memang perlu melihat eksternal sukses terlebih dahulu baru orang itu mau mendengarkan kita. Dan itu menurutku enggak salah. Kayak testimoni lah.

Kalau personal trainermu tidak fit, apakah kamu mau mengikuti dia? Menurutku kepercayaan kita bakal berkurang. Tapi kalau personal trainer mu tidak fit, tapi murid-muridnya banyak memberikan testimoni kalau trainer itu bagus apakah kita bakal percaya? Kepercayaan kita bertambah. Lalu ditambah personal trainer itu beneran fit? Kepercayaan kita ada di puncak. Tapi apakah eksternal sukses itu harus? Menurutku juga tidak, society yang menganggap itu harus.

Semua buku self-development, trainer, bahkan sekolah dan kuliah semua seperti fortune teller. Menjual masa depan secara tidak langsung. Tinggal kita mencari ‘mentor’ yang tepat aja agar kita percaya. Mentor yang kita cari secara tidak langsung kita milih yang punya sukses yang terlihat.

Kalau mau omonganmu didengar, kamu bukan mesti harus suka mendengarkan, tapi harus punya kesuksesan yang terlihat. Eksternal sukses.

comments powered by Disqus