Incomplete task. Suatu hal di masa lalu yang belum terselesaikan hingga sekarang menurutku bisa menjadi salah satu hambatan dalam di hidup.
Kita hidup dimasa sekarang, tapi ada PR masa lalu karena incomplete task ini. Hal masa lalu yang belum terselesaikan membuat masa kini yang cemas ketika kita sekelibat ingat tentang itu. Kita jadi banyak “What if this, what if that”.
Pikiran kita berisi kecemasan, yang harusnya kita bisa manfaatkan dengan yang lain. Incomplete task menguras energi kita, yang seharusnya bisa kita alokasikan ke hal yang bikin kita relax dan produktif.
Pernah hutang uang dan belum kamu bayar? Ada janji yang belum pernah kamu tepati? Ada seseorang yang harusnya menerima ucapan “aku suka kamu, mau enggak jadi pacar aku” dari kamu? Ata ada hubungan yang renggang karena kamu sesederhana tidak mau minta maaf? Selesaikan.
Rekomendasiku tentu selesaikan baik-baik, biasanya kalau diselesaikan tidak baik-baik akan menambah incomplete task langung maupun tidak.
Incomplete task menurutku sama dengan uncomfortable conversation. Sama-sama “ternyata” penting, sama-sama baik diselesaikan karena bisa membuat kita lega.
Tentu itu enggak mudah semakin lama waktu berjalan, semakin sulit dilakukan. Tapi kalau bisa dicicil cicil. Kecil-kecil hingga semua menjadi kelar.
So selesaikan incomplete task mu.