Mager banget nulis hari ini. Biasanya aku nulis abis kerja. Jam 6 sore tutup laptop, olahraga, makan, mandi. Jam setengah 8 buka laptop lagi buat nulis 5 menit. Tapi tadi ada kerjaan mendadak, buka laptop sampe jam 8an, baru mandi. Dan tadi jam 10an baru inget hari ini belum nulis.
Ketika rutinitas kita tidak dilakukan, kita merasa mending skip aja. Tapi jeleknya, ketika kita skip, sangat mungkin habit yang sudah berusaha kita bangun bisa saja mulai pudar. Skip sekali, besok besok mulai rajin skip dan akhirnya tidak pernah lagi dilakukan.
Untung habit menulisku ini tidak terlalu strict, aku nulis apa yang mau aku tulis aja kayak sekarang, jadi gak terlalu beban buat “bayar” habit yang harusnya aku lakukan jam setengah 8 tadi.
Kenapa kerasa berat ketika rutinitas kita lakukan tidak sesuai kondisi ? Karena mungkin habitnya sudah mulai terbentuk, habit yang sudah mulai terbentuk di otak kita cara memprosesnya dipindahkan ke background processing, yang trigger oleh, tempat waktu keadaan dan kondisi. Dimana habit menulisku ini di-trigger oleh jam habis makan habis mandi habis kerja. Sehingga kebiasaan itu terasa enteng dikerjakan ketika di kondisi itu.
Ketika tidak menulis di jam itu, otak akan menggunakan otak depan atau foreground processing untuk memberikan energi pikiran untuk menulis. Oleh karena itu, yaa kita jadi terasa mengeluarkan effort yang lebih besar. Mungkin kira-kira seperti itu..
Yaa cukup senang sih harunya kita apabila ada rutinitas, yang apabila tidak dilakukan di waktu tempat dan kondisi yang sama, kita jadi malas. Jadi habit kita sudah terbentuk, walaupun masih sedikit, tapi tetep nice. Congrats!