Free Write 5 Minutes: Kita lebih takut di dalam imajinasi

· 1 minute read

Kita pasti pernah mengalami ini. Pikiran kita lebih menakutkan daripada kenyataanya. Apa yang kita takutkan itu enggak kejadian, dan hanya kejadian di dalam imajinasi kita.

Hampir sebagian besar hal atau events yang kita takutkan itu dibesar-besarkan oleh pikiran kita. Mungkin karena by nature, otak kita memang di rancang seperti itu, tapi gk tau juga. Otak kita di rancang untuk mencari worst case scenario dari hal dan events yang kita takutkan. Yang harapannya kita bisa mempersiapkan sebaik-baiknya. Tapi apa daya, setelah tau worst case scenation, emosi kita malah lebih kuat dari pada rasional kita. Kita jadi lemes, loyo, panik berlebihan, insomnia, mengguncang jiwa dan raga lah.

Imajinasi itu tak terbatas. Tapi real life, real world itu terbatas. Jadinya memang betul sesuatu lebih menakutkan diimajinasi kita dari pada kenyataannya.

Dengan kita menyadari ini, harapanya kita bisa lebih mengurangi post-effect dari sesuatu hal yang biasanya kita takutkan. Karena menurutku, post-effect itu tentu tidak ada gunaknya, antisipasi juga bisa dibilang bukan. Kita lebih bisa sering action action dan action. Karena segala perubahan menurutku dimulai dari action. Inaction terjadi karena kita takut. Padahal perubahan yang kita inginkan, tidak bakal terjadi dengan ketidak-action-an. Yes. We fear more in imagination than reality.

comments powered by Disqus