2 hari lalu aku nyamperin teman kantor, kebetulan dia lagi ada tugas ke bali. Sekarang karena sudah wfh, sudah setahun lebih tidak ketemu.
Ngobrol sampe +- 2 jam non stop, yang di obrolin bukan tentang apa-apa, tapi tentang masa-masa dulu waktu sering ngantor bareng sebelum pandemi. Kita memang suka bernostalgia
Hampir mayoritas orang suka bernostalgia, kita sangat excited untuk bertemu teman lama, yang ujung-ujungnya pasti cerita tentang masa lalu.
Aku berani jamin semua orang suka bernostalgia, gak perlu masa lalu happy asal bukan traumatis. Tapi kalau diliat kita suka nostalgia karena by design otak kita suka mengingat. Otak kita suka mengingat sesuatu, ditambah dengan ingatan yang kita cari itu ingatan yang menarik, kesenangan kita menjadi double.
Selain itu bernostalgia itu suatu yang langka. Kita tidak bisa terus-terusan bernostalgia di circle yang sama di timeframe yang berdekatan, karena ya bakal basi. Nostalgia menjadi momen langka dan kita manusia sangat menghargai hal-hal langka.
Nostalgia juga bisa jadi bahan obrolan, asal kita tau lawan bicara kita itu memiliki masa lalu yang menarik, pasti mereka suka untuk diajak bernostalgia.