Free Write 5 Minutes: Marketing, branding, propaganda

· 2 minute read

Aku juga enggak begitu tau perbedaan marketing dan branding, aku juga cuma nyoba mengait-ngaitkan dengan propaganda karena rasanya ada kemiripan di 3 itu.

Marketing jenius banyak yang bohong. Marketing jenius adalah marketing yang bisa mem-brainwash masyarakat untuk percaya bahwa pesan yang disampaikan marketer itu benar.

Jaman dulu banyak terjadi, dan udah mendarah daging sampai jadi habit untuk jaman kedepannya. Apalagi kalau produknya bener-bener baru pada jamannya Contohnya Pasta gigi.

Pasta gigi dulu inovatifnya, memberikan efek mint supaya orang-orang merasa “fresh” dan “bersih” ketika sehabis sikat gigi. Padahal rasa mint itu harusnya tidak perlu. Makanya sekarang kadang kalau kita makan permen yang isi rasa mintnya, rasanya gigi kita seperti sensasi “bersih” padahal tentu saja tidak.

Tapi makin kesini, memang banyak marketing yang tidak bisa di cari tau kebenarannya.

Pertama Yakult Minum 2 tiap hari. Kenapa? Apakah kita harus minum 2, kenapa enggak minum satu. Atau kenapa enggak minum 1 bungkus buat satu minggu? Marketingnya minum 2 setiap hari, supaya kita sehat dkk. Ini sebenarnya bisa dibuktikan kalau mau. Riset sendiri apakah ini benar atau tidak. Tapi menurutku ini ada sentuhan ketidakbenarannya.

Kedua Susu kentel manis. Kayaknya 2-3 tahun lalu baru ketauan, kalau susu kentel manis selama ini tuh ternyata cuma gula. Marketingnya kan “Aku suka susunya, hingga tetes terakir”. Akhirnya dulu waktu kecil malah beli itu daripada susu bubuk. Tapi sekarang berakir hanya menjadi topping makanan dan snack.

Ketiga power balance. Gelang yang katanya bisa bikin tubuh kita seimbang, ternyata cuma trik marketing. Dulu para atlet disekolahku pada pamering power balancennya inget banget.

Keempat berlian. Aku baru baca, kalau berlian ini bener-bener marketing jenius, yang bisa menipu masyarakat dunia. Marketingnya kayak gini, Berlian itu lambang kasih sayang, makin mahal berliannya, makin mewah perhiasannya artinya makin sayang. Padahal berlian, enggak selangka emas. Cost productionnya juga enggak semahal itu. Pernah ditemuin juga tambang yang buat nambang berlian yang berlimpah. Yah tapi berhasil membrainwash masyarakat buat berbondong-bondong beli berlian yang mahal-mahal.

Yah itu dah marketing, kayak propaganda.

comments powered by Disqus