Aku pernah nonton youtube dimana ada terapi menangis. Terapi yang sengaja membuat pasiennya untuk menangis. Karena pasiennya terpaksa tidak bisa menangis dikondisi mereka sekarang. Mereka percaya menangis dapat membuat kita jadi relax, karena kita meluapkan unek-unek yang tidak bisa kita keluarkan selama ini.
Alasan kita menangis biasanya ada emosi yang ingin dikeluarkan. Biasanya emosi yang muncul karena perpisahan, kegagalan, kesedihan, lelah dkk.
Dulu ada teman yang cerita, dia sedang ada banyak masalah, pusing, hingga sudah sampai ke sucidal. Akhirnya nangis dan batal. Menangis aku percaya bisa membuat kita bisa lebih relax dan bikin jernih pikiran.
Orang tua yang biasanya biarin anak balitanya nangis. “Biarin aja nangis nanti juga berhenti karena capek”. Selain beneran capek, menurutku balitanya juga menjadi lebih relax.
Menangis juga kadang-kadang suka keluar bersamaan dengan amarah. Mungkin karena menangis dan amarah itu tujuannya sama, yakni mengeluarkan emosi. Tinggal emosi dominan apa yang terkumpul yang bakal jadi penentu, yang keluar amarah atau tangisan.
Cowok enggak boleh nangis. Di society kita masih banyak yang menganggap menangis adalah kelemahan. Yang boleh menangis itu hanya anak kecil dan perempuan. Itu menurutku tidak benar. Memang benar ada yang menangis itu menunjukan kelemahan. (Takut sampai nangis kayaknya ada). Tapi alasan menangis enggak cuma itu.
Kalau kalian cowok dan mau nangis, asal bisa lebih relax dan clear thinking setelah itu menurutku tidak masalah.