Kalian pernah buat rencana jauh hari, tapi sering batal? Kalian pernah punya rencana dadakan yang akhirnya malah jalan? Kenapa rencana dadakan lebih sering jalan dari pada rencana yang sudah dipikirkan jauh jauh hari.
Kita bilang “rencana jauh” dan “rencana dadakan” biar gampang bedainnya.
Kita coba lihat untuk rencana jauh dulu:
- Rasa excitednya sudah berbeda Kita biasanya memplan rencana, karena kita lagi disuasana yang excited. Tapi ketika menjelang hari-h, rasa menggebu-gebu itu udah hilang, dan akhirnya yaa udah enggak excited, dan akhirnya batal.
- Janji manis Rencana jauh di-declare karena janji manis kelompok. Kayak misal, ada 5 orang dalam kelompok. Ada 1 orang yang ngelempar ide rencana, dan kita hanya jawab-jawab nice sopan manis2 aja. “Oiya ide bagus, boleh-boleh” biar harapannya agar dia tidak kecewa. Padahal kita memang enggak niat, dan sengaja bakal batalin di tengah jalan.
- Mesti sempurna Rencana jauh memberikan efek “perfeksionis” yang harus. Jadi kalau misal plannya enggak perfect, setelah mendekati hari h, kita malah jadi males dan nunda-nunda dan akhirnya enggak jadi. Karena makin banyak waktu, ekspektasi pefect semakin tinggi
Terus gimana dengan rencana mendadak, yah kebalikan dari itu semua:
- Rencana dadakan tidak menuntut perfect. Spontan, makanya kalau tidak berjalan mulus tidak ada yang saling menyalahkan. “Yah namanya juga mendadak” type of thing
- Rencana dadakan juga langsung dapat feedback real, bukan janji-janji manis, kalau jadi jadi, kalau enggak enggak.
- Rencana dadakan membuat rasa excited masih melekat, pengambilan keputusan masih terpengaruh emosi excited, jadinya tidak banyak mikir dan langsung jalan.