Kita melakukan negosiasi setiap hari. Kalau kita berbicara negosiasi, yang ada dipikiran kita adalah negosiasi meyakinkan pemodal agar menyuntikan modal untk bisnis kita, bernegosiasi dengan penculik untuk membebaskan tawanan dan hal-hal besar lainnya. Bukan itu. Tanpa kita sadari, hampir semua hal yang kita lakukan, yang memiliki lawan bicara, berhubungan dengan individu lain adalah negosiasi.
Kita mulai dari hal simpel. Pagi, jam sudah menunjukan pukul 7, tapi kamu belum bangun. Ibumu sudah membangunkanmu, tapi kamu menolaknya dan meminta bangun 30 Menit lagi, itu negosiasi.
Kalau kita bicara negosiasi, ada yang menang, dan ada yang kalah. Mungkin bukan kalah tapi untungnya kurang. Ada yang lebih untung, dan ada yang kurang untung. Menurutku satu hal yang pasti untuk menjadi pihak yang lebih untung dalam suatu negosiasi adalah menjadi lebih bodo amat. Pihak yang lebih bodo amat terhadap suatu negosiasi, dia akan memenangkan negosiasi.
Kita bisa ambil contoh kasus tawar-menawar dagangan, di pasar atau di tempat wisata. Biasanya pembeli pura-pura cabut ketika tawaran harganya tidak disetujui, kalau momennya tepat pasti penjualnya bakal mengiyakan penawaran tersebut. Pembeli bisa dibilang menang.
Karena semua hal itu negosiasi, maka semua hal bisa dinego. Jadi apabila kamu ada disituasi yang membuat kamu dirasa tidak diuntungkan coba untuk bernegosiasi dengan pihak lawanmu. Berikan alasan, pendapat dan tawaran baru yang lebih menguntungkanmu. Tentu bakal tidak 100% berhasil, tapi jauh lebih baik dari pada tidak melakukannya (0%).