Tanggal 26 Desember aku skip nulis. Kalau diliat-liat kemarin kenapa, kayaknya cukup wajar kenapa bisa skip. Dari pagi aku ngurusin laptop ku yang rusak, laptop bagiku yah alat tempur lah, kerja soalnya kan 100% pake laptop jadi mesti dibenerin. Enggak berhasil-berhasil sampai jam 2 siang, aku cabut main kerumah temen karena dia lagi pulang liburan ke bali. Dan baru balik jam 1 malem. Jadinya tidak sempat nulis.
Habit tidak bisa dilakukan apabila ada kegiatan eventual pada saat waktu yang semestinya melakukan habit tersebut. Tapi ya gimana, menurutku bisa aja kita bisa tetap melakukan streak, walaupun kita letih secara fisik dan pikiran. Tapi buat apa gitu. Beda lagi kalau memang streak ini adalah antara hidup dan mati, baru menurutku worth digituin. Kalau kita udah lelah fisik dan pikiran. Istirahat. Tidur. Dah itu paling bener.
Sekarang skip 1 hari, aku berkomitmen jangan sampai skip 2 hari lah. Skip 1 hari itu, memang bisa terjadi kapan aja. Karena musibah dan eventual-eventual lainnya lah, yang tidak direncanakan. Dan menurkut kita jangan sampai terpuruk karena kita skip streak. Yaudah kita tetap persentase kita melakukan habit itu tetap 99%, kenapa kita malah murung hanya karena 1%.
Skip streak, sometimes inevitable. Tapi jangan sampai skip terus sampai habit kita memudar. Karena kalau udah gitu buat mencoba lagi susah banget.