Free Write 5 Minutes: Tentang Balas Dendam

· 2 minute read

Film, komik atau novel, biasanya ada karakter yang ingin balas dendam, dan apabila dendam itu berhasil terbalas kita sebagai penonton/pembaca rasanya puas banget. Begitu juga di dunia nyata, rasa ingin balas dendam itu by design tertanam di otak kita. Tapi apakah balas dendam itu baik untuk dilakukan? Menurutku relatif.

Rasa ingin balas dendam itu muncul karena ada orang atau kelompok yang berbuat tidak adil kepada atau bertindak tidak menghargai kita dan orang terdekat,

Balas dendam itu bisa menjadi sumber motivasi yang massive. Balas dendam menjadi motivasi massive karena kita serasa diberi asupan willpower untuk menjalankan proses, seberapapun susah maupun membosankannya proses yang kita jalani asal mencapai goal kita, yaitu dendam yang terbalas.

Tapi ketika kita sudah mencapai goal kita, rasa puasnya udah segitu aja. Balas dendam hanya memuaskan nafsu emosi kita. Dan itu tidak bertahan lama. Nah dari sinilah kita bisa melihat baik tidaknya balas dendam.

Selama proses mencapai goal (dendam terbalas). Kita lihat, kita sudah melakukan apa saja, apa saja yang kita korbankan, apa saya yang kita dapatkan untuk mencapai goal balas dendam itu.

Kalau terlalu banyak yang kita korbankan, hanya agar bisa balas dendam, menurutku itu tidak baik. Karena pada akhirnya yang kita bisa pertahankan adalah hal yang kita dapatkan selama proses mencapai balas dendam, bukan balas dendam-nya itu sendiri.

Tapi, kalau selama proses balas dendam, kita menjadi individu yang lebih matang, yang lebih baik, dan lebih wealthy, maka balas dendam aku rasa bisa menjadi baik.

Hidup terlalu singkat hanya untuk balas dendam dan meninggalkan yang ada. So pikirkan lagi jika kalian ingin balas dendam, apakah worth dengan proses jatuh bangun yang kalian akan hadapi?

comments powered by Disqus