Free Write 5 Minutes: Tentang Masyarakat
Tags: Free Write Date: September 22, 2021
Kita hidup di tengah-tengah masyarakat. Manusia memang dari jaman purba memang hidup beramai-ramai. Dimulai dari keluarga purba, tribe, ras, desa, kota, provinsi hingga negara. Di masyarakat modern, kita sebagai individu sering tergiring opini oleh masyarakat, dimana kita takut untuk mengutarakan opini karena takut dicap berbeda dan takut dikucilkan.
Banyak norma-norma yang lahir dari masyarakat (society) itu sendiri. Sehingga norma-norma itu tetap ada walaupun kita masyarakat tidak tau mengapa norma itu ada for the first place. Hidup di tengah masyarakat membuat kita mati seperti boneka.
Kita ikut, tergiring oleh opini masyarakat, yang membuat kita dibutakan dan beranggapan bahwa opini itu memang benar, padahal sebenarnya bisa saja sudah tidak relevan. Tapi norma dan opini dalam masyarakat ada tentu karena ada alasanya.
Yang paling gampang adalah urusan umur normal menikah. Kalau kalian tau, paling gampang umur normal menikah itu dikatakan di umur 26 tahun. Nah mengapa 26 dikatakan umur yang tepat untuk menikah? Siapa yang membuat aturan tidak tertulis seperti itu?
Kalau kita tarik lagi ke masa lalu, 26 tahun menikah karena, apabila anak kita nanti sudah selesai kuliah, kita sebagai orang tua belum pensiun.
Anggapannya, orang tua pensiun dalam umur 56 tahun, berarti masih ada 30 tahun lagi untuk menunggu hingga pensiun. Tanggungan anak seperti biaya sekolah, kuliah, ataupun nikah tidak perlu pusing pusing karena masih punya active income. Oleh karena itu munculnya aturan tidak tertulis bahwa, umur yang baik untuk menikah adalah umur 26 tahun.
Tapi apakah itu masih relevan untuk sekarang? dimana pekerjaan yang “mapan dan aman” itu tidak hanya bisa didapatkan dengan menjadi pns dan pegawai bumn?