Kemarin lagi bahas kenapa mabuk itu bisa enak dan dicari-cari. Mabuk dari minum-minum sih lebih tepatnya. Ternyata ada 2 alasan.
Alasan pertama, ketika kita minum, otak kita mengeluarkan endorpin, senyawa untuk menurunkan stress karena kandungan dari minuman itu yang mentriggernya. Selain itu minum juga mentrigger saraf di otak kita untuk menurunkan kesadaran, mirip seperti ketika kita ngantuk.
Karena fokus kita turun, kita jadi tidak overthinking, dan tidak berpikir dulu atau takut-takut dulu untuk mengobrol. Oleh karena itu orang mabuk biasanya jujur-jujur, dan itu juga dicari oleh orang yang bersangkutan untuk bisa terbuka tentang masalah mereka.
Tapi gimana kalau mabuk sendiri? Faktanya rasanya tidak enak jika mabuk sendiri dibandingin mabuk bersama tongkrongan. Terus statement itu jadi tidak valid dong? Enggak juga, kalau ini masuk ke alasan kedua. Antisipasi otak kita sudah diajarkan kalau “minum-minum” itu pasti kondisinya selalu rame-rame. Selalu suasanya fun, nari-nari, nyanyi-nyanyi. Jadinya otak kita menyimpulkan minum-minum = fun. Oleh karena itu biasanya pas kita mau planning buat minum-minum, pasti kita dalam hati seneng. Even ujung-ujungnya kita enggak sampe mabuk.
2 alasan itu yang membuat orang-orang suka minum-minum. Tapi apa sih dampak dari minum-minum? Secara physically sudah tentu efeknya banyak buruknya, bisa dicoba cari di internet. Jadi saranku jangan sering-sering minum.