Aku baru tau istilah “NFT” itu tahun ini, dan memang baru ramai dibahas itu tahun ini. Jujur secara pribadi belum pernah riset niat tentang NFT, cuma baca-baca singkat info yang seliweran di sosmed tapi harusnya aku dapet maksudnya.
NFT, atau singkatan dari Non Fungible Token yang maknanya adalah suatu token/barang yang tidak bisa dibagi-bagi. Tapi dalam konteks sesungguhnya apa sih itu NFT?
NFT itu kalau di barang real, salah satunya adalah lukisan asli Monalisa, karena itu ada 1 dan itu tidak bisa dipecah-pecah menjadi beberapa bagian. Tapi NFT yang dibahas sekarang itu bukan di real, tapi dunia digital dan itu terhubung dengan blockchain
NFT, adalah konten digital (musik, gambar, video atau apapun nanti semakin berkembang) yang di “daftarkan” di sebuah jaringan blockchain, sehingga konten tersebut punya unique id di blockchain tersebut. Tapi bagaimana maksudnya “didaftarkan " itu?
Sebenernya konten digital itu diupload, ke jaringan blockchain, sehingga di jaringan blockchain ada penanda berbentuk hash atas konten digital yang diupload tersebut.
Nah hash ini bertindak sebagai sertifikat dari konten digital tersebut. Contohnya, hash xx-sekian-sekian adalah unique id dari gambar badut salto yang dimiliki oleh wallet dengan id 0xalko-sekian-sekian.
Tapi, kalau masuk ke blockchainnya secara langsung, hash tersebut hanya hash, kita tidak bisa melihat konten aslinya dari sana. Kita memerlukan apps pihak ketiga (biasanya marketplace) untuk melihat kontennya apa. Melalui apps tempat kita upload NFT tersebut atau apps yang support jaringan blockchain tempat kita upload NFT.
Para creator NFT masih didominasi oleh kalangan pelukis/artist. Mereka membuat semacam collectable art dalam bentuk jpeg dan dijadikan NFT. Orang berlomba-lomba untuk membeli art NFT tersebut. Ada yang dipakai sebagai koleksi, ada yang untuk dijual lagi dengan harga yang lebih mahal. Contoh yang paling aku sering ketemu seliweran di twitter adalah cryptopunk dan lazy lion. Aku juga sempet ketemu kalau ada Art NFT buatan artist Indonesia.
Sebagai corenya adalah, NFT ini menjadi bukti kepemilikan konten digital oleh pemiliki wallet (user). Sekarang gembar-gembornya NFT masih dimanfaatkan sebagai collectable, yang bisa dijual dengan harga yang lebih mahal lagi. Tapi masih banyak possibility menarik yang bisa dimanfaatkan dari NFT ini. Yang paling kelihatan adalah anti plagiarisme.