Jumat kemarin aku menghadiri pernikahan temen kerja. Selama perjalanan kesana, aku melihat banyak banget yang nikah dihari yang sama, yaa jelas karena menikah disini mengikuti hari baik, dan hari baik di Bali (dan di Jawa juga) itu sama. Ada yang megah, ada yang biasa, ada yang rame sampai bikin macet. Kita memang suka events.
Events atau konteksnya disini perayaan, sudah sangat menyatu di urat nadi manusia. Mungkin kalau untuk jaman dulu namanya ritual. Ketika panen, manusia purba melakukan ritual, persembahan dkk. Ketika ada anggota yang dapat rejeki,melakukan pesta sekampung. Dan itu masih sama sampai sekarang.
Ketika nikah, kita melakukan pesta, ketika naik jabatan, kita mengadakan acara pelantikan. Bahkan setiap adat di Indonesia memiliki upacara adat yang mungkin kalau ditotal bisa ribuan jumlahnya. Tapi apa yang sebenarnya, kenapa kita suka sekali dengan events?
Menurutku karena events itu terbatas. Events itu terjadi hanya sekali atau jarang-jarang. Kita bukan suka dengan events, tapi kita ingin menghargai sesuatu yang langka, yang jarang terjadi. Menurutku itu nature dari manusia, ketika suatu hal itu berlimpah, kita take it for granted. Ketika scarce kita akan merasa harus enjoy every single time of it. Itu yang menurutku cukup bisa dibilang tidak baik. Langsung contoh ke waktu bersama keluarga.
Kita kadang tidak menghargai waktu bersama keluarga, karena kita merasa tiap hari bisa bertemu mereka, tapi kita sangat jarang banget meluangkan waktu untuk sekedar ngobrol2 ringan. Kita tidak menghargai waktu bersama keluarga, karena kita merasa momen itu berlimpah, bisa dilakukan kapan saja. Tapi kita tau sebenarnya itu tidak.