Free Write 5 Minutes: WFH

· 1 minute read

Berarti aku sudah 1.5 tahun wfh. Ada yang kusadari selama WFH ini. 8 jam itu banyak, dan kita setiap harinya enggak kerja 8 jam.

Waktu WFH, kerja dari jam 9 sampai jam 6 sore itu banyak yang bisa dilakukan. Tapi kenapa waktu work from office serasa kekurangan waktu? Itu topik utama di bukunya basecamp, “It doesn’t have to be crazy at work” yang 2 tahun lalu aku baca. Intinya disana dibilang, 8 jam itu banyak, kalau kita beneran kerja. Terus kenapa aku baru merasakan waktu wfh ini?

Karena waktu wfh jarang ada meeting. Sebisa mungkin aku selalu alihkan ke collaboration tools dari pada online meeting kalau pada mau kolaborasi. Asynchronus collab, collab yang tidak menggangu waktu kita lagi ngerjain task kita karena kolabnya tidak realtime. Itu bikin waktu kerja lebih efektif, karena tidak ada meeting-meeting yang biasanya tidak sesuai konteks, dan yang gak kalah penting tidak ada cost switching context.

Dan ketahuan juga, waktu bersih kerja bisa dibilang 4-6 jam aja per harinya, sisanya buat collab. Dan itu sudah cukup WFH menurutku membuatku sadar kalau waktu 8 jam itu banyak, collaborasi enggak perlu meeting. Dan manfaatkan collab tools sebaik-baiknya

comments powered by Disqus