Free Write 5 Minutes: Why so serious

· 1 minute read

Aku ngerasa dulu waktu masih sekolah, rasanya melakukan sesuatu enggak pernah serius. Menanggapi sesuatu juga enggak pernah serius, dibawa santailah intinya semua. Tapi sejak mulai kerja, aku mikir itu harus mulai ditinggalkan. Semua harus serba serius, jokes diseriusin, ngobrol serius. Melakukan sesuatu serba serius dah, dari kerjaan, keluarga sampai tongkrongan. Tapi aku mulai berpikir balik, kayaknya enggak semua harus serius. Even kalau bisa nih semua hal gak usah diseriusin amat lah.

Serius itu secara default kita menjadi segan, kaku, tegang. Indirect effectnya pikiran tidak tenang. Pikiran tidak tenang, kerjaan enggak maksimal.

Paradoks lagi jadi jatuhnya. Kita ingin serius, tapi hasil yang didapat malah tidak serius. Kita tidak serius, tapi hasil yang didapat serius. Banyak terjadi.

Dengan enggak serius-serius amat, atmosfir jadi nyaman buat pikiran kita. Dengan pikiran kita nyaman, kita bisa berpikir dengan tenang, clear thinking. Dengan clear thinking kita bisa ya melakukan pekerjaan dengan benar. Itu indirect effectnya ya.

Selain lagi, serius itu membosankan. Dan menguras energi. Kita tidak mau terus-terus seperti itu. Kalau bisa mendapatkan hasil yang maksimal dengan seru dan energi yang dikit, kenapa enggak?

Apakah bisa semua hal di tidak-seriuskan? Sampai saat ini aku pikir, dari hal-hal serius yang pernah aku lakukan. Bisa. Semua bisa di hadapkan seperti itu. Relax katanya kuncinya. Kita harus membuat diri kita relax.

comments powered by Disqus