Free Write 5 Minutes: Why we hard to say no

· 2 minute read

Sebelum kesana, kenapa kita harus say no? Society mengajarkan berkata “tidak” itu adalah hal yang buruk. Tapi mulai ada cerita kalau say no itu merupakan solusi dari berbagai macam masalah yang mereka alami. Say no udah banyak artikelnya di internet. Bahkan ada buku yang dedicated untuk membahas itu. Jadi kita asumsikan, di beberapa kesempatan say no itu baik.

Tapi kenapa sesimple “say no” itu mesti dibahas for the first place? Berarti ada yang kurang tepat di society kita terhadap response ya dan tidak, menolak dan menerima.

Sekarang, kenapa kita susah untuk berkata tidak. Aku coba ringkas kira-kira ada 3:

Pertama, kita orang baik. Secara default sih harusnya orang memang harus baik. Tapi terkadang itu dimanfaatkan kan. Kita orang baik, kita sering berempati dan bersimpati sehingga apabila ada orang yang minta tolong kekita, kita akan berpikir “Gimana kalau aku berada di kondisinya dia”. Padahal chance itu sangat kecil bahkan enggak ada terjadi. Pada akhirnya kita membantu.

Kedua, karena kita mengharapkan sesuatu. Kita pamrih ketika kitai memberikan pertolongan. Harapannya ada sesuatu yang kita dapatkan dari menimbun permintaan tolong dari orang-orang. Dengan mengorbankan waktu dan tenaga kita. Tapi sebenarnya terkadang itu delusional.

Ketiga takut. Menurutku ini yang paling sering ya, kalo ini kasusnya kita sudah sadar bahwa ini bakal merepotkan, menguras energi dan waktu kita, tapi kita harus mengiyakan, karena kita takut menolaknya. Kalau yang ini biasanya karena hirarki.

comments powered by Disqus