Goals dan Hackathon

· 2 minute read

Udah lama banget nih gak nulis. Terakhir nulis tanggal 1 january 2024. Sekarang tanggal 18 january. Berarti sudah, 17 hari. Dua minggu 3 hari tidak ada update di blog. Ok sekarang kita update.

Sejak awal tahun aku mengalokasikan waktu untuk ngoding buat hackathon. Pagi bangun, lanjut workout kalau enggak langsung kerja. Terus sore makan, dan malemnya dari jam 10 start ngoding untuk Hackathon, minimal 2 jam lah. Terus seperti itu hingga 15 january kemarin, akhirnya kelar juga.

Hackhathon ini menurutku sesuatu yang tidak rugi untuk diikuti. Maksudnya kalau enggak menang yaudah. Banyak yang didapat dalam prosesnya. Bisa jadi upgrade skill, upgrade cv, dan juga bisa membiasakan diri untuk ngoding after office hour.

Dan juga ya, biasanya hackathon online gini pesertanya dikit. Jadi jangan anggap remeh chance untuk dapetin hadiahnya. The competition is low.

Jadi kemarin full rutinitasku seperti itu. Membangun habit ngoding yang ingin dilakukan sejak dulu akhirnya bisa setelah ada goals yang memicu. Beneran, maksudnya dengan memberikan goals dan deadline, beneran mau ngoding fokus.

Sekarang setelah kelar, beberapa hari kemarin jadi bingung mau ngapain. Mesti set goals lagi. Tapi hackathon masih bulan februari baru diadakan lagi. Jadi sekarang menggabut.

Menurutku goalsnya harus ada beberapa kriteria supaya itu bisa menjadi pemicu baik atas sesuatu yang ingin kita lakukan:

  1. Gak susah, gak gampang

Ya bener, harus gak susah, tapi juga gak gampang. Kalo kesusahan males, kalo kegampangan jadi ngeremehin dan akhirnya meyakinkan diri kalau “Alah gak usah dah, gampang juga” gitu. Jadi harus ambil tengah-tengahnya. Di internet bilangnya harus berada di segment “FLOW STATE”

  1. Insentif

Ini gak kalah penting. Kalau gak ada insentif yang “dijanjikan” ketika mencapai goals, motivasi jadi kurang. Insentif yang dimaksud ini bukan cuma materi ya. Bisa bermacam-macam. Bahkan bisa kita buat-buat sendiri agar biar adaa aja gitu. Misal di case hackathon, selain insentifnya hadiah, bisa juga insentifnya “aku bisa meningkatkan skillku”, atau “aku bisa pamer di sosmed dan nambah follower” atau bahkan cuma “biar report commit di github jadi lebih ijo-ijo”. Kita yang menentukan sendiri. Insentif jadi semacam kontrak yang kita berikan ke diri kita sendiri atas reward ketika/dalam mencapai goals

  1. Kerjakan di waktu sama, tempat sama

Dengan melakukannya di environtment yang sama, mempercepat kegiatan menjadi kebiasaan sehingga jadi lebih mudah dilakukan. Tentu saja bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun, tapi akan lebih mudah apabila semuanya sama.

Dengan goals yang oke, itu bisa menjadi pemicu positif kita untuk melakukan sesuatu. Mengeliminasi segala distract, game, tiktok joget edm, dan lain-lain, dan fokus untuk mengerjakan itu.

Okay sepertinya itu aja untuk hari ini.

comments powered by Disqus