Lakukanlah. Karena apabila takut, berarti itu adalah sesuatu yang harus dilakukan. Demi pengembangan diri, atau memang sesuatu yang memang ditakdirkan untuk dilakukan apabila ingin keluar dari lingkaran takdir yang kalian buat sendiri.
Apabila ada yang ditakuti, satu-satunya cara agar tidak takut adalah dengan melakukannya. Memulai tentu akan susah. Seperti belajar naik sepeda. Kayuhan pertama perlu tenaga dan mental agar sepeda menjadi seimbang. Tapi setelah seimbang, melanjutkan berjalan akan jauh lebih gampang.
Ketika ada yang ditakuti, berarti ada ruang untuk berkembang. Ketakutan berasal dari ketidak-familiaran terhadap sesuatu. Ketidak-famialaran terhadap sesuatu berarti kita tidak pernah melakukannya. Tidak pernah melakukan, berarti mesti di lakukan. Ya, ketakutan mesti dilakukan.
Tapi terkadang, ada ketakutan yang berasal dari insting alami kita sebagai manusia yang mesti dihindari. Kita as manusia, memilik insting untuk menghindari marabahaya. Apabila ada sinyal, instinct untuk ketakutan atas marabahaya, jangan sampai salah kaprah. Karena efeknya bisa sangat berdampak. Kenali sinyal mana yang beneran life-threaten, dan tidak. Seiring berjalannnya waktu, atau temukan mentor/contoh yang tepat.
Porsi ketakutan atas melakukan sesuatu itu di dominasi oleh yang tidak life-threaten. Yakni, sesuatu yang memang harus kita lakukan, harus kita tau, untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih siap untuk menghadapi rintangan, dan siap untuk memberikan ajaran serta kebijaksanaan untuk keluarga dan generasi di masa depan.
Ya, takut adalah sinyal, bahwa ada ruang untuk bertumbuh. Coba kalian ingat-ingat lagi, momen ketakutan apa yang kalian berani lawan sehingga kali menjadi pribadi yang seperti sekarang ini. Pasti kalian sering mikir: “Lucu ya, kemarin bisa takut kayak gituan, padahal segini doang”
Tapi pasti ada juga, suatu hal yang kalian pernah lakukan tapi pada saat ini “Gila ya, dulu aku berani banget, kalau sekarang disuruh melakukan itu lagi ogah.” Ingat itu, dan impor kembali sifat curious dan berani yang dimiliki masa kanak-kanak kalian ke sekarang.