Kapan menjadi rajin membaca

· 2 minute read

Kalau aku kilas balik dari kecil, sebenarnya aku suka membaca. Tapi memang membaca untuk entertainment. Aku suka baca komik. Dulu waktu masih ada jasa sewa komik, aku suka sewa dan dikasi ibu sewa komik itu pada saat liburan semesteran saja. Dirumah juga langganan majalah bobo, ya majalah anak-anak lah. Jadi dari kecil aku sudah membaca, walaupun tujuan dan bentuknya itu berbeda.

Ketika remaja, aku masih gak suka membaca untuk belajar. Buku-buku pelajaran yang tebel-tebel itu aku tidak pernah enjoy untuk membaca. Membaca cuma karena terpaksa karena besok ada ujian. Dan itu yang membuatku memilih salah satu jurusan waktu kuliah, informatika. Karena proyeksiku, aku tidak akan dijejali banyak buku, at least aku tidak perlu, ada tapi tidak perlu.

Dan benar saja, selama kuliah aku tidak pernah benar-benar belajar dari buku. Semua ada di internet. Tinggal searching dikit, ketemu forum, ketemu artikel, ketemu video. Para dosen juga memberikan konten pembelajaran via power point, jadi itu gak masalah buatku.

Selama ini aku merasa cukup kalau tidak perlu belajar dari membaca buku, karena selama 20 tahun, itu beneran tidak menjadi masalah. Dan sampai sekarang sebenarnya tidak juga menjadi masalah, tapi seketika itu berubah.

Waktu itu lagi di Jakarta, hari minggu di pura aku lagi sembahyang mingguan. Aku sering ketemu teman-teman rantau lah disana. Dan disana ada seniorku, baru beli kindle dan ngasi tau: “Kalau ke belum baca buku ini, jangan bilang ke programmer”. Gitu. Well sebenarnya aku gak peduli sebenarnya bukunya itu apa, tapi aku tertarik karena Kindlenya hahaha. Salah satu gadget yang belum pernah kupunya, dan waktu itu baru kerja, belum hemat-hemat, jadi beli lah aku kindle.

Exciting punya gadget baru, dan tidak mau menyianyiakannya, akhirnya aku search top 10 must read book, dan aku download, masukan ke kindle, dan start baca satu-satu.

Turn out sekarang dari exciting karena hal lain, kebiasaan membaca malah jadi keterusan. Bahkan sekarang aku udah gak pake kindle, karena sensasi membacanya masih kalah sama buku beneran. Aku sekarang beli buku, menyisihkan setiap bulan untuk beli buku, karena ternyata buku-buku itu lumayan coy. 100 ribu-800 ribu ada. Dan ternyata, membaca buku itu, benar-benar, apa ya, terlalu banyak insight yang kita lewatkan apabila kita tidak membaca buku gitu. Kayak, aku kemana aja selama ini, kayak coba aku tau buku ini waktu dulu aku kuliah, pasti akan x..y..z. Aku selalu merekomendasikan start untuk membaca buku ke semua orang dekatku. Terlalu banyak ilmu yang terlewatkan coy

comments powered by Disqus