Lagi-lagi aku berada di kondisi paralyze karena kerjaan banyak. Bukannya di kerjain tapi malah males untuk start karena merasa aahh banyak banget. Aku kadang lupa kalau, kalau gak dikerjain ya mana bakalan selesai. Dan aku juga kadang lupa kalau, most of the time “banyak” yang kita pikirkan ini cuma ilusi saja.
Kebanyakan kerjaan itu tidak linear tapi eksponensial. Ketika ada kerjaan A-Z, kita bisa menyelesaikan kerjaan A itu let say 1 hari. Berarti logikanya, kalau dia kerjaannya linear berarti untuk menyelesaikan sampai Z kita butuh 26 hari. Nyatanya banyak kerjaan yang tidak seperti itu. Karena A sampai Z itu mirip-mirip, kita sudah punya template “A” yang akhirnya kita bisa replicate dan ganti dikit-dikit. Yang ternyata cuma butuh waktu ekstra 3 hari. Itu yang sering kita lupakan.
Tapi wajar kenapa kita tidak mengkalkulasi itu, ya karena kita tidak tahu. Apakah 1 kerjaan bisa menjadi template untuk yang lain, bisa menjadi bahan belajar yang bisa di replicate di kerjaan selanjutnya. Bukan cuma replicate literaly copy paste, tapi ilmunya juga? Ketidaktahuan intinya.
Makanya, mulai aja dulu. Kalau memang kerjaan itu beneran susah, ya berarti memang beneran susah. At least kita sudah nyicil, dan semakin hari akan semakin mendekati selesai.
Sama seperti mengendarai sepeda, untuk kayuhan pertama kita perlu ekstra energi untuk menyeimbangkan tubuh kita. Tapi ketika sepeda sudah jalan, kita cuma butuh energi untuk mengayuh karena tubuh sudah otomatis seimbang.