Leftover woman

· 2 minute read

Someone ask me if i interested dating older women, cewek diatas 28 tahun lah, aku bilang enggak karena menurutku sudah tidak atraktif. Terus ketika ditanya kenapa bisa enggak atraktif, di momen itu aku tidak menemukan jawabannya. Sekarang kayaknya aku tau apa.

Coba kita lihat faktor fisik. Kalau mengeneralisir cewek diatas 28 tahun itu fisiknya tidak lebih ok dari yang muda, sebenarnya juga enggak. Pevita pearce kayaknya udah diatas 28, tapi tetep aja cantik, tapi aku enggak mau pacarin atau nikahin dia (bukan karena out of league). Alasanku untuk tidak melihat cewek yang lebih tua (> 28 tahun) itu tidak atraktif lagi bukan fisik.

Kedua mindset, banyak kabar yang beredar dan kayaknya ini juga udah jadi fakta, kalau mindset perempuan itu lebih cepat mature dari pada laki. Coba kita bandingkan cowok cewek di umur yang sama dengan background yang sama, mindset yang lebih mature katanya pasti cewek. Tentu itu tidak absolut. Tapi bukan mindset juga yang menjadi alasanku, bukan karena perihal aku ingin mendominasi hubungan, makanya aku gak mau memiliki pasangan yang mindsetnya lebih mature, bukan itu.

Aku menjawab bahwa alasanya bukan dua itu, ketika kita diskusi panjang lebar, akhirnya ada satu cerita yang sepertinya ini jawaban yang bisa paling mendekati.

Di china, populasi pria lebih banyak dari wanita. Oleh karena itu, para wanita lebih memiliki kualifikasi pasangan yang tinggi dibandingkan laki-laki. Ya supply dan demand lah.

Kondisi itu menyebabkan munculnya fenomena “leftover woman”. Dimana, wanita yang “pemilih” ini akhirnya tidak mendapatkan pasangan, karena wanita itu akhirnya dimakan waktu: menjadi tua dan para pria malah lebih memilih yang wanita yang muda. Malah jadi kebalik.

Aku merasa, fenomena itu jawaban atas kenapa aku wanita >28 tahun less attractive dimataku.

comments powered by Disqus