Kemarin libur seminggu lebih. Libur lebaran. Mohon maaf lahir batin.
H-1 sebelum mulai kerja lagi, mulai udah komplain-komplain yang entah beneran atau candaan: “Arrgghhh tidakkkk besok udah kerjaa lagi huhu liburannya kurang” Something like that.
Aku udah seriiiing banget mempertanyakan, kenapa orang kerja, kenapa orang mencari uang, kenapa orang melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai.
Menjadi pegawai itu ibarat prison without bars. Cara untuk keluar dari penjara yaa dengan menjadi bos, dengan punya bisnis sendiri. Tapi kenapa orang tidak melakukannya?
Jawabannya karena susah. Jawaban lengkapnya, karena kita sekolah tinggi-tinggi diajarkan untuk menjadi pegawai, menjadi buruh.
Turns out, orang kerja itu walaupun mereka komplain-komplain, mereka secara alam bawah sadar, mereka suka. Entah suka karena beneran suka, atau karena sudah menerima keadaan, jadi mereka merasionalisasi waktu yang sudah dihabiskan, menjadi good feelings, suka. Tapi ada hal lain.
Kerja menjadi pegawai, itu kita ada disebuah aturan. Banyak loh orang yang suka aturan. Karena, mereka tidak bisa mengatur dirinya sendiri tanpa aturan. Karena dengan aturan, mereka bisa secara otomatis disiplin, karena ada hukuman. Kalau tanpa aturan, kita mesti memiliki disiplin diri yang tinggi, karena yaa enggak ada yang menghukum. Melenceng, melenceng aja terus until its too late.
Hari ini pertama kerja setelah libur panjang, komplainnya “libur kurang”-nya udah mulai berkurang, karena ya mereka sudah mulai ingat kembali diri di penjara ini.
Mungkin juga nih mereka juga suka libur karena libur itu langka. Kalau mereka libur terus, kayak pencari kerja atau pensiunan, kayaknya mereka enggak sesuka itu.