Libur Lebaran

· 2 minute read

Walaupun tidak merayakan idul fitri tapi, libur lebaran ini memang adalah momen yang ku nanti nantikan juga. Indonesia negara mayoritas warganya beragama islam. Dimana berpengaruh juga ke hari raya islam. Libur. Yang semestinya kalau di kalender hari raya cuma 2 hari tanggal merah, tapi karena lebaran, ini menjadi seminggu. Nambah 3 hari untuk cuti bersama. 5 hari kerja libur cuy. Untuk semua kantor yang ngikutin intruksi cuti bersama oleh pemerintah.

Karena hampir semua kantor menerapkan ini, jadi serempak, temen, keluarga, kerabat itu juga libur, dan akhirnya saling ketemu. Momen lebaran adalah momen yang memang saling tunggu untuk bertemu. Biasanya paling banyak kumpulnya, yaa sesimple karena semua pada libur.

Untuk lebaran kali ini keluarga besar sudah kumpul kemarin lusa. Lengkap dengan kakak sepupu dan ponakan yang baru pertama kali ke Bali setelah 6 bulan melihat dunia. Kalau bukan karena lebaran, kapan lagi bisa ketemu gini kan?

Disisi lain kita happy pada saat kumpul kumpul, tapi kalau setiap hari bisa ketemu, momen itu tentu saja tidak se-precious itu. Kita memang suka, atau pada saat di momen itu bilang, ini adalah momen yang ditunggu tunggu. Tanpa kita sadari yang kita maksud momen itu bukan cuma momen kumpul bersama teman. Tapi momen kumpul bersama teman + ketika sudah lama tidak bisa ketemu. Aku gak bilang kumpul rame lengkap dengan teman dan keluarga itu tidak precious, sudah lama tidak bisa ketemu inilah yang mengkali lipatkan keberhagaan itu.

Dan itu bisa ditemukan pada saat lebaran. Happy Eid Mubarak!

comments powered by Disqus